Senin, 20 Januari 2025

Harga Cabai Tembus Rp80 Ribu per Kilogram

Berita Terkait

spot_img
Pedagan cabai di pasar Victoria. F. Rengga/Batam Pos

batampos– Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kecamatan Sekupang, seperti Pasar Victoria dan Pasar Sungai Harapan, terus melonjak. Ibu-ibu rumah tangga mengeluhkan tingginya harga cabai yang kini mencapai Rp 80 ribu per kilogram.

Pantauan di Pasar Victoria, Sekupang, Senin (20/1), harga cabai merah dijual Rp22 ribu per seperempat kilogram atau Rp80 ribu per kilogram. Cabai hijau sedikit lebih murah, yakni Rp 65 ribu per kilogram. Sementara itu, cabai rawit dan cabai setan lebih mahal lagi, masing-masing mencapai Rp27 ribu per seperempat kilogram atau Rp Rp 100 ribu per kilogram.


“Kalau cabai memang sejak akhir tahun lalu sampai sekarang masih tinggi. Kami juga tak berani stok banyak, ” ujar Anwar salah seorang pedagang cabai di pasar Victoria.

Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Sungai Harapan. Pedagang di sana menjual cabai merah dengan harga yang sama, yakni Rp 90 ribu per kilogram. Cabai hijau dihargai Rp17–18 ribu per seperempat kilogram, dan cabai rawit serta cabai setan tetap di kisaran Rp 100 ribu per kilogramnya.

Siti, seorang ibu rumah tangga yang berbelanja di Pasar Fanindo, mengeluhkan dampak kenaikan harga tersebut terhadap pengeluaran sehari-harinya. “Biasanya saya beli cabai merah Rp12 ribu seperempat kilogram, sekarang jadi Rp20 ribu. Berat sekali, apalagi kebutuhan lainnya juga banyak,” ujarnya, Minggu (20/1).

BACA JUGA: Pasokan Sembako di Batam Lancar, Harga Cabai Merah Masih Tinggi

Namun, harga bahan pokok lain di dua pasar tersebut terpantau masih stabil. Bawang merah dan bawang putih dijual Rp35 ribu per kilogram. Sayuran seperti bayam, kangkung, dan sawi juga masih di harga normal, rata-rata Rp12 ribu per kilogram.

Menurut Ahmad, salah satu pedagang di Pasar Sungai Harapan, kenaikan harga cabai ini dipicu oleh minimnya pasokan dari distributor akibat cuaca buruk. “Pengiriman dari Jawa terganggu karena hujan terus-menerus. Stok sedikit, tapi permintaan tetap tinggi,” jelasnya.

Di Pasar Sungai Harapan, pedagang lain bernama Lina membenarkan kondisi tersebut. “Sudah seminggu ini stok cabai dari distributor turun drastis. Kalau kondisinya seperti ini terus, mungkin harga akan naik lagi,” katanya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Mardanis, memastikan pasokan sembako ke Kota Batam masih berjalan lancar meskipun cuaca ekstrem tengah melanda sejumlah daerah. Pasokan komoditas seperti cabai merah, cabai hijau, bawang merah, bawang putih, dan bahan pokok lainnya tetap stabil.

“Pengiriman dari luar daerah tidak ada masalah. Cabai merah dari Mataram, Lombok, dan Jawa dikirim menggunakan pesawat. Sejauh ini distribusi masih aman,” ujarnya.

Namun, ia membenarkan bahwa harga cabai merah di Batam masih tinggi, sejalan dengan kondisi di seluruh Indonesia. Harga cabai merah melonjak karena penurunan produksi di sejumlah daerah akibat musim hujan yang memengaruhi proses panen.

“Produksi cabai menurun karena hujan. Banyak tanaman terkena penyakit, panen jadi sulit, dan distribusi terganggu. Di beberapa daerah, harga cabai merah bahkan mencapai Rp150 ribu per kilogram, seperti di Kalimantan,” jelasnya.

Menurutnya, pemerintah juga sedang menyusun rencana untuk mengatasi kenaikan harga cabai yang berkepanjangan. Salah satu opsinya adalah subsidi transportasi untuk mendukung pengiriman cabai dari daerah produsen ke Batam.

“Badan Pangan Nasional sudah mempersiapkan rencana subsidi transportasi. Misalnya, jika ongkos kirim dari Mataram mencapai Rp20 ribu per kilogram, nanti sebagian akan disubsidi pemerintah. Namun, skema ini masih dalam pembahasan,” tutupnya. (*)

Reporter: Rengga

spot_img

Update