Senin, 23 September 2024

Harga Pupuk Mahal, Petani di Batam Lakukan Hal Ini

Berita Terkait

spot_img
petani cabai
Ilustrasi. Petani cabai di Marina, sedang melihat tanamannya sebelum dipanen. Harga pupuk dan pestisida yang mahal membuat sebagian petani beralih menanam tanaman jangka pangjang. Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Harga pupuk dan pestisida untuk pertanian masih terlampau mahal, membuat para petani di Kota Batam meninggalkan kegiatan menaman tanaman jangka pendek seperti
sayuran dan bumbu dapur.

Salah seorang petani di Barelang, Fajar, mengatakan, dirinya saat ini memilih untuk  menanam tanaman jangka panjang yang tidak banyak membutuhkan biaya perawatan. Seperti singkong, tebu ataupun cabai.



“Sudah hampir tiga bulan tidak tanam sayur karena pupuk dan pestisida mahal. Pupuk mendekati Rp 800 ribu per karung. Biasanya sekarung
sekitar Rp 350 ribu. Tanam yang
lain dulu yang tidak membu-
tuhkan biaya perawatan,” ujarnya.

Ia mengatakan, lahan perkebunannya yang
luas sekitar 2 hektare di daerah Monggak, Galang, saat ini telah ditanami cabai dan singkong. Dua jenis tanaman ini kata dia, tidak terlalu membutuhkan pupuk dan perawatan.

Begitu juga dengan Suyatno, petani sayur lain di Marina, Sekupang. Saat ini dirinya fokus dengan menanam singkong. Dengan menanam singkong lanjutnya, ia dapat bekerja di tempat lain tanpa harus mengawasi secara rutin kebun miliknya.

”Mau mahal pun sayur kalau hasilnya tak bagus tetap rugi. Makanya sekarang saya ikut kerja proyek bangunan dulu. Tak sanggup karena pupuk mahal sekarang,” katanya.(*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update