batampos – Harga suku cadang sepeda motor merangkak naik pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu.
Salah seorang pemilik bengkel di Tanjungriau, Saut, mengatakan, sejak kenaikan harga BBM minyak ini pendapatannya semakin berkurang, karena makin minimnya pelanggan.
“Makin berat lah pak. Yang mau perbaiki motor pun makin banyak berkurang,” ujarnya, Kamis (15/9/2022).
Sebelumnya, ia mengaku bisa memperoleh keuntungan Rp200 ribu sampai Rp250 ribu per hari.
Namun saat ini untuk mendapatkan untung Rp100 ribu saja sudah sangat susah. Padahal operasional bengkel juga sudah ditambah hingga malam hari.
“Biasanya sampai sore saja, sekarang malam pun kita tetap buka. Buat nyari untung seperti sudah sangat susah pak,” tambahnya.
Lebih menyedihkan lagi, lanjut Saut, harga harga sparepart sepeda motor mengalami kenaikan harga. bahkan sudah naik sekitar 20 persen dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan harga ini juga terjadi hampir pada semua sparepart sepeda motor.
“Paling terasa itu ban motor. Naik Rp 10 ribu sampai Rp 18 ribu. Oli juga naik rata-rata naiknya Rp 5 ribu, begitu juga dengan komponen lain, hampir dikatakan semuanya naik,” tutur Saur lagi.
Kenaikan harga barang ini lanjutnya, berimbas kepada tarif yang ia tawarkan. Meskipun ia hanya mengambil untung yang sangat tipis, daya beli di masyarakat dirasakan sangat jauh berkurang.
“Ya, kalau gak ada penyesuaian kita rugi dong, itu pun buat pasang kita gak ambil untung,” bebernya.
Pemilik bengkel motor lainnya Yanto berharap kepada Pemerintah agar melakukan pengawasan harga di lapangan, sehingga barang sparepart tersebut tidak naik setiap saat. Sebab jika hal ini tidak terkendali, maka usaha perbengkelannya bisa saja tutup karena semakin minimnya pelangggan.
“Dengan kondisi seperti ini berat buat bertahan Terlebih harga tinggi, pelanggan gak ada. Bisa makan apa kami pak,” ujar warga Marina tersebut.(*)
Reporter: Rengga Yuliandra