batampos – Harga telur ayam buras di pasaran Batam kembali naik sejak tiga hari terakhir. Dari yang harganya Rp 56 ribu per papan, saat ini naik mulai Rp 57 ribu per papan.
Meski kenaikan tidak terlalu tinggi, namun hal itu membuat sejumlah masyarakat, terutama kaum ibu panik. Sebab harga telur sebelumnya, sudah termasuk tinggi bila dibandingkan dengan beberapa bulan lalu.
Adis, warga Batam Center mengaku baru tahu harga telur naik, Senin (24/7). Kenaikan itu pun membuat ia kecewa, karena harus mengeluarkan bujet lebih banyak untuk kebutuhan keluarga.
Baca Juga:Â Peluang Kerja di Batam Masih Cukup, Tapi Perusahaan Butuh yang Punya Skill dan Pengalaman
“Ternyata sudah sejak 3 hari lalu naiknya. Saya pikir bakal tambah murah, tahunya tambah mahal, ” ujar wanita berusia 28 tahun ini.
Dikatakannya, dalam satu bulan ia dan keluarga bisa menghabiskan 2 papan telur isi 30 butir. Baginya, telur menu praktis yang bisa dibuat kapan saja.
“Anak-anak suka telur, hampir setiap hari telur. Tapi kenapa harganya tak turun-turun ya, dulu beli 2 papan, kurang dari Rp 80 ribu, sekarang bisa sampai Rp 120 ribu,” sebutnya.
Hal senada juga dikatakan Anin, pedagang makanan di kawasan Batamcenter. Menurutnya kebutuhan telur untuk jualan sehari-hari bisa sampai 5 papan. Karena itu, kenaikan harga telur cukup berdampak untuk modalnya.
“Ya nambah modal, karena harga telur naik. Itu baru satu komoditi ya, belum bahan lainnya. Semoga bisa cepat turunlah,” katanya.
Baca Juga: BKKBN Catat 50 Ribu Anak Menikah Akibat Hamil Duluan
Tak hanya telur, harga cabai merah keriting di pasaran Batam juga mendadak naik. Dari yang sehari sebelumnya hanya Rp 40 ribu perkg, saat ini tiba-tiba dijual mulai Rp 60-70 ribu per kg.
“Untuk cabai merah keriting naik lagi, beruntung lah yang beli kemarin masih Rp 45 ribu per kg, sekarang sudah Rp 60 ribu, ada juga yang jual Rp 70 ribu,” sebut Erni, pedagang di pasar Botania, Batam center.
Ia tak tahu persis penyebab kenaikan harga cabai yang mendadak tinggi. Namun, menurut nya hal itu cukup membuat ibu-ibu yang berbelanja protes.
“Tak tahu juga penyebabnya, saya juga baru lihat catatan dan ternyata harganya naik, ” jelas Erni.
Sementara, Kepala Dinas Ketahana Pangan dan Pertanian Kota Batam, Mardanis belum bisa dikonfirmasi terkait tingginya beberapa harga komoditas. (*)
Reporter: Yashinta