batampos – Satgas pangan Subdit 1 Indagsi Ditreskrimsus Polda Kepri masih mendalami adanya unsur kenaikan harga telur di sejumlah pasar di Kota Batam dan Kepri. Namun, pihaknya masih menunggu penelusuran penyebab kenaikan harga tersebut dari Disperindag Provinsi Kepri dan Kota Batam.
“Dalam hal ini pemda harus berkoordinasi bersama satgas pangan dan menelusuri penyebab kenaikan harga telur, apakah adanya kendala pengiriman. Jadi ada beberapa faktor penyebab kenaikan harga pangan di pasar,” ujar Kasubdit 1 Indagsi Ditreskrimsus Polda Kepri, AKBP Farouk Oktara, Selasa (23/5).
Kasubdit menjelaskan jika adanya unsur kenaikan harga di pasar seperti indikasi permainan pasar mesti ditelusuri penyebabnya.
“Yang jelas kita sangat mendukung program untuk harga stabil di pasar sesuai arahan dari Pemda,” ujarnya.
Sebelumnya, Satgas Pangan Polri memastikan mendalami meroketnya harga telur di pasaran. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadan mengatakan, saat ini harga telur naik hingga Rp 40 ribu. Kondisi tersebut telah didalami Satgas Pangan Polri.
”Hasilnya, penyebab kenaikan harga telur akibat naiknya harga pakan ayam,” tuturnya.
Baca Juga: Rumah Warga di Tanjunguncang Dihantam Puting Beliung
Petugas saat ini tengah mendalami penyebab kenaikan harga pakan ayam tersebut. Dengan mengklarifikasi terhadap pabrik atau produsen pakan ayam. ”Petugas juga akan berkoordinasi dengan asosiasi ternak ayam untuk mengetahui penyebabnya,” jelasnya.
Dari pendalaman sementara, diketahui bahwa kenaikan harga telur tersebut juga diakibatkan oleh kenaikan biaya transportasi. Menurutnya, petugas akan berupaya maksimal untuk menjaga kestabilan harga bahan pangan. ”Kami masih berupaya,” ujarnya. (*)
Reporter: Azis Maulana