batampos– Harga tiket kapal Feri Batam-Singapura yang mencapai hampir Rp 800 ribu untuk pulang pergi ternyata tak hanya dikeluhkan masyarakat Batam, namun juga warga negara Singapura. Sebab kenaikan harga tiket itu hampir 3 kali lipat sebelum Pandemi Covid-19 melanda.
Bahkan untuk harga tiket Batam-Malaysia lebih murah, meski dengan jarak tempuh 3 kali lebih jauh dibanding Batam-Malaysia.
Ketua ASPABRI Kepri Surya Wijaya mengatatakan banyak dapat informasi terkait keluhannya wisman, terutama warga negara Singapura terkait mahalnya harga tiket feri internasional. Padahal jika dibanding dengan maskapai di daerah lain untuk menuju luar negeri tak sampai Rp 300 ribu untuk sekali penerbangan.
“Iya benar, karena harga tiket sudah tidak logic. Masa harga tiket feri Batam – Singapura atau sebaliknya, lebih mahal dari tiket pesawat PKU – KL hanya 300 ribu one way, ” ungkapnya.
Menurut dia, pihak travel agent hanya mengikuti kebijakan sesuai aturan dari pemerintah. Termasuk harga tiket dan kebijakan lainnya, karena itu adalah domain pemerintah.
“Kami hanya mengikuti apa yang ditentukan pemerintah.Tugas travel agent adalah menjual dan jika produk kami tidak layak dijual. Jangan salahkan kami jual produk luar negeri, ” sebutnya.
BACA JUGA:Â Harga Tiket Mudik dari Batam Mulai Naik ke Beberapa Rute, Segini Harganya
Dikatakan Surya, konsep sederhana menjual paket wisata sangat gampang.
Jika harga tiket pesawat atau kapal lebih dari 25 persen dibanding harga paket, maka paket wisata mudah dijual. Namun jika melebihi itu, paket
sulit dijual kecuali untuk paket khusus biasanya harga tidak menjadi maslah
“Banyak contoh destinasi keren di Kepri, namun sulit diuljual. Karena harga akomodasi tiket nya diatas 50 persen, ” tegasnya.
Ia berharap pemerintah bisa tegas terkait harga tiket feri yang tak masuk akal. Sebab jika harga tiket turun, tidak menutup kemungkinan jumlah wisman naik.
“Kunjungan wisman yang saat ini, bisa dua kali lipat jika harga tiket fery nya masuk akal, ” ungkap Surya.
Sementara, Kadis pariwisata Kota Batam, Ardi Winata mengatakan untuk jumlah wisman khusus Kota Batam terus mengalami kenaikan. Karena Kota Batam memiliki daya tarik berbeda dengan daerah Kepri lainnya.
“Untuk wisata kuliner dan destinasi, Kota Batam sangat menarik. Buktinya, setiap tahun angka kunjungan terus meningkat, ” ungkap Ardi.
Disinggung terkait harga tiket yang tak masuk akal, menurut Ardi hal itu sudah pernah diusahakan oleh pemerintah. Namun dalam hal ini, ada beberapa sisi yang harus diperhatikan karena berkaitan dengan bisnis.
“Untuk harga tiket sudah pernah diusahakan, namun tenyata kenaikan harga tiket itu ada perhitungan bisnis. Dan hal ini yang harus diperhatikan dari dua sisi, karena menyangkut biaya operasional di dua negara, ” ucap Ardi.
Menurut Ardi, saat ini yang dikeluhkan tak hanya harga tiket, namun juga VOA Terkait VOA dari Pemko Batam juga sudah menyurati Kemenkumham yang berada dibawah Kementrian Keuangan.
“Karena menurut Kementrian Pariwisata, regulasinya ada di Kemenkumham, dan ini yang sedang kami tunggu, suratnya sudah sampai, tinggal menunggu balasan, ” jelas Ardi. (*)
Reporter: Yashinta