batampos – Transportasi salah satu yang harus dibenahi demi perbaikan sektor wisata di Kepri. Bagaimana menciptakan transportasi yang nyaman, sehingga wisatawan juga merasa nyaman saat menggunakan moda transportasi umum.
“Seluruh pihak, termasuk transportasi juga harus bergandengan tangan untuk memberikan yang terbaik, agar Kepri semakin dilirik,” ujar Ketua Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) DPD Kepri Mulyadi Tan.
Selain itu, Mulyadi juga mengkritik harga tiket yang cukup mahal untuk bisa berwisata ke Kepri. Untuk keluar negeri melalui bandara rata-rata berkisar Rp1 jugaa ke atas. Sedangkan menggunakan kapal itu bisa sampai Rp 800 ribuan.
Baca Juga:Â Kunjungan Wisman ke Kepri Terus Meningkat, Ansar Inginkan Pembebasan Visa
“Menurut saya harga tiket ini sangat mahal, jangan sampai ada kenaikan lagi. Kalau bisa malah turun, karena dulu, biaya tiket PP ke Singapura aja misalnya tak sampai Rp 300 ribu dari Batam,” pungkasnya.
Sementara itu, BPS mencatat untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), pada Agustus 2023 mencapai rata-rata 50,40 persen atau naik 10,37 poin dibanding TPK Juli 2023 sebesar 40,03 persen. Jika dibanding dengan Agustus tahun sebelumnya, TPK hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau naik sebesar 9,48 persen poin dimana TPK bulan Agustus 2022 yaitu sebesar 40,92 persen.
Baca Juga:Â 6 WNA Tertangkap Kamera ETLE Langgar Lalu Lintas di Batam
Pada bulan Agustus 2023, TPK hotel berbintang di Provinsi Kepri lebih rendah 2,06 poin dibandingkan dengan TPK hotel berbintang secara nasional. Dimana rata-rata TPK Nasional sebesar 52,46 persen. Selanjutnya bila dilihat menurut klasifikasinya TPK hotel berbintang 2 pada Agustus 2023 capai 52,89 persen dan merupakan TPK tertinggi di Agustus 2023. Sedangkan TPK bintang 3 sebesar 51,4, TPK bintang 4 sebesar 49,34 persen dan TPK bintang 5 sebesar 49,23 persen.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di Provinsi Kepri selama bulan Agustus 2023 adalah 2,08 hari, atau naik 0,22 poin dibanding dengan rata- rata lama menginap tamu asing pada Juli 2023. Pada bulan Agustus 2023, rata-rata lama menginap tamu Indonesia capai 2,14 hari atau lebih tinggi 0,15 poin dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu Asing yang mencapai 1,99 hari.(*)
Reporter: Yashinta
