Rabu, 4 Desember 2024

Hari Disabilitas Internasional: Pentas Seni SLB Negeri Batam Jadi Wadah Kreativitas Siswa

Berita Terkait

spot_img
Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad berfoto dengan siswa siswi SLB Negeri Batam pada acara peringatan Hari Disabilitas Internasional di Sekolah SLB Batam, Selasa (3/12). F.Cecep Mulyana

batampos – Dalam momen memperingati Hari Disabilitas Internasional, Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Batam menggelar pentas seni penuh makna. Kegiatan ini menjadi wadah bagi siswa penyandang disabilitas untuk menunjukkan bakat dan kreativitas mereka melalui tari, nyanyian, hingga fashion show.

Para siswa bahkan memukau penonton dengan mengenakan kostum daerah khas Nusantara.


Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, turut hadir dalam acara ini dan menyampaikan apresiasinya atas inisiatif tersebut. Ia menyaksikan berbagai penampilan siswa dan menyempatkan diri berfoto bersama mereka.

Baca Juga: TIM Konsorsium Politeknik se-Kepri dan TKDV

“Saya sampaikan pentingnya pembinaan berkelanjutan untuk penyandang disabilitas, yang idealnya tidak hanya berhenti pada perayaan seremonial semata,” kata dia, Selasa (3/12).

Momentum ini harus menjadi pengingat bagi semua untuk terus meningkatkan pembinaan.

“Berbagai regulasi sudah mendukung tumbuhnya partisipasi dan kreativitas anak-anak disabilitas, seperti rekrutmen tenaga kerja di perusahaan, ASN, hingga akses layanan publik dengan bahasa isyarat,” ujar Amsakar.

Ia juga menyoroti kesetaraan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas yang telah diatur dalam berbagai regulasi.

Menurutnya, hal tersebut mencerminkan bahwa penyandang disabilitas memiliki posisi setara dalam masyarakat.

Baca Juga: Pembahasan UMK Batam Tunggu Permenaker

Pada kesempatan yang sama, Kepala SLB Negeri Batam, Dian Indriani, mengajak seluruh pihak untuk turut mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas. Ia menekankan pentingnya membuka peluang kerja dan akses pendidikan inklusif bagi mereka.

Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2016, penyandang disabilitas memiliki hak untuk bekerja dengan kuota tertentu, yaitu 2 persen di pemerintahan dan 1 persen di perusahaan swasta.

“Kami berharap pemerintah dan sektor swasta konsisten menerapkan aturan ini,” ujar Dian.

Dian juga mengungkapkan harapannya agar sekolah umum di tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK lebih terbuka menerima siswa penyandang disabilitas.

Ia mengapresiasi langkah SMK Negeri 2 Batam yang telah menjalin kerja sama dengan SLB untuk memberikan akses pendidikan inklusif meskipun melalui proses seleksi khusus.

“Semoga lebih banyak sekolah yang mengikuti jejak ini, sehingga anak-anak kami memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan,”kata dia.

Kegiatan yang berlangsung meriah ini sekaligus menjadi pengingat bahwa anak-anak penyandang disabilitas memiliki potensi besar untuk berkembang. (*)

 

Reporter: Azis Maulana

spot_img

Update