batampos – Ratusan siswa-siswi SMK Pariwisata Adimulia mendapatkan penyuluhan bising pada remaja dan bersih-bersih telinga yang diselenggarakan Perhimpunan Ahli THT Bedah Kepala Leher (PERHATI-KL) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (3/3).
Ketua PERHATI-KL Kepri, dr. Miralza Diza, Sp.THT-BKL mengatakan kegiatan ini merupakan agenda rutin tahun yang dilakukan para dokter spesialis THT-KL dalam memperingati Hari Pendengaran Dunia atau World Hearing Day.
“Ini agenda pertama kami setelah hampir 2 tahun vakum akibat pandemi. Selain di Batam, kita juga memberikan penyuluhan dan bersih bersih telinga di SMAN 2 Natuna oleh dr. Dwi Rini Indradjajati dan di Puskesmas Tanjung Uban oleh dr. Sutiawan, dr. Laksmi, dr. Anita dan dr. Vera,” ujar dr. Miralza, Minggu (5/3).
Baca juga: Jalan Menuju Piayu Laut Putus, Mobil Tidak Bisa Lewat
Di SMK Pariwisata Adimulia, para siswa begitu antusias mendengarkan penyuluhan yang disampaikan dr. Ibnu Hajar Prastiawan. Kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan dan bersih-bersih telinga oleh para dokter spesialis THT-KL. Masing-masing dokter spesialis inipun langsung memeriksa satu persatu telinga hidung hingga tenggorokan para siswa.
Aksi para dokter ini pun turut menyita perhatian siswa. Saat diperiksa, tampak beberapa siswa terlihat merasa takut saat telinganya dimasukan alat medis. Namun ternyata dokter-dokter ini tidak hanya memeriksa saja, tapi juga memberikan penanganan langsung bagi beberapa siswa yang ditemukan ada kotoran yang menumpuk di dalam telinganya.
“Ini merupakan bentuk dari semangat dokter spesialis THT-KL untuk menggelorakan pentingnya menjaga dan peduli akan kesehatan telinga dan pendengaran,” tambah dr. Miralza.
Baca Juga: Kepala BP Batam Ajak INKINDO Aktif Membangun Daerah
Ia menyebutkan, setiap tahunnya WHO memperingati world hearing day. Untuk tahun ini diangkat tema Peduli Telinga dan Pendengaran Untuk Semua. “Berangkat dari itu, PERHATI-KL Batam mengadakan penyuluhan mengenai sadar akan bising, terutama mereka usia remaja untuk menjaga pendengaran, sekaligus pemeriksaan dan penanganan sederhana telinga untuk mendapatkan telinga yang sehat, ” terang dr. Miralza.
Terpisah, dokter Lorensia Fitra Dwita, menyampaikan menurut data WHO, lebih 60 persen gangguan telinga dapat diatasi sedari dini. Bahkan program WHO juga menyebutkan bahwa pemeriksaan skrining pendengaran sudah dimulai bahkan dari usia bayi baru lahir. Oleh karena itu, sangat penting bagi semua masyarakat melakukan perawatan telinga secara baik dan benar serta pemeriksaan pendengaran sedari dini.
Baca Juga: Ns Didi Yunaspi MKep, Wakil Rektor IKMB Batam
Dokter spesialis THT-KL RSBP Batam ini pun membagikan tips untuk menjaga kesehatan pendengaran. Yakni menggunakan alat penyumbat telinga jika terpapar di lingkungan bising (konstruksi). Memeriksa pendengaran berkala. Menggunakan alat bantu dengar secara rutin jika dianjurkan dan periksakan segera ke dokter jika ada keluhan telinga atau pendengaran.
“Paling utama adalah tidak dianjurkan mengorek-ngorek telinga dan mendengar musik/suara terlalu keras, ” ujarnya. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra