batampos – Ribuan peserta program pelatihan pencari kerja yang dibuka oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam mengikuti tes tertulis di SMPN 3 Batam selama dua hari Sabtu (20/1) dan Minggu (21/1). Tes tulis ini dilakukan secara dua tahap: peserta yang dinyatakan lulus, selanjutnya mengikuti pelatihan tenaga kerja. Total ada 48 pelatihan yang telah disiapkan Disnaker Kota Batam.
”Ya, untuk tes tertulis sudah selesai,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti, Senin (22/1).
Menurutnya, nama-nama peserta yang lolos tes tulis ini akan diumumkan pada Selasa (30/1). Pengumuman disampaikan melalui laman disnaker.batam.go.id. Selan-jutnya bagi peserta seleksi yang lolos akan melakukan pendaftaran ulang yang digelar 1-2 Februari mendatang.
Mereka yang lolos diminta untuk membawa berkas asli. Pakaian bebas dan rapi serta tidak dipungut biaya. Pendaftar yang tak melakukan pendaftaran ulang dinyatakan mengundurkan diri. ”Kalau tak daftar ulang dianggap me-ngundurkan diri,” tegas Rudi.
Antusiasme warga Batam untuk mengikuti program pelatihan ini cukup tinggi. Ini terlihat dari jumlah pendaftar hingga hari kedua yang mencapai 5.137 pendaftar. Sementara kuotanya hanya untuk 1.161 orang dari 48 jenis pelatihan yang akan disiapkan.
Selain pelatihan bagi pencari kerja, Disnaker Batam juga membuka pelatihan peningkatan produktivitas bagi 619 tenaga kerja. Total ada 30 jenis pelatihan yang disiapkan. Pendaftaran dibuka 18-29 Januari secara online melalui https://bit.iy/DAFTARCALONPESERTAPENCARlKERJADISNAKER2024.
”Dalam pelatihan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas bagi tenaga kerja ini kita bekerja sama dengan sejumlah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Kota Batam,” tambah Rudi.
Pelatihan dan peningkatan produktivitas pekerja, lanjutnya, dipilih menyesuaikan kebutuhan sektor di industri saat ini. Disnaker mengumpulkan perusahaan di Batam guna menanyakan sektor mana saja yang dibutuhkan. Selain itu ada juga dari musyawarah rencana pembangunan (musrenbang), yaitu usulan yang diberikan masya-rakat serta dari perusahaan langsung yang menyampaikan ke Disnaker Batam terkait kebutuhan industri.
”Jadi ada tiga mekanisme. Untuk musrenbang itu paling banyak kebutuhan welder dan galangan umumnya. Sementara dari perusahaan ada juga yang menyampaikan secara langsung seperti kebutuhan di sektor pariwisata, tour guide, penterjemah bahasa Mandarin dan sebagainya,” ucap Rudi.
Arif, salah seorang peserta pelatihan tenaga kerja mengaku mengikuti pelatihan welder dasar karena ingin memiliki skill dan kemampuan di bidang tersebut. Apalagi menurut warga Batuaji itu, sertifikat welder dasar ini akan sangat membantu dirinya dalam mencari pekerjaan.
”Sekarang kalau nyari pekerjaan ditanya sertifikat. Makanya saya ikut selain untuk menambah kemampuan saya di bidang teknik pengelasan,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Yanto, warga Sagulung. Dirinya tertarik ikut pelatihan karena ingin mengembangkan kemampuannya di bidang pengelasan.
”Minimal saya sudah memiliki sertifikat. Sehingga ada yang bisa saya bawa pada saat akan mendaftar pekerjaan nanti. Saya lihat welder ini sangat banyak dibutuhkan di Batam, cuma tidak semua yang bisa,” ujarnya. (*)