Kamis, 19 September 2024
spot_img

Hingga Juli 2024, Disnaker Batam Keluarkan 15.783 Kartu Kuning

spot_img

Berita Terkait

spot_img
rudi s scaled e1676476902774
Kepala Disnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti.

batampos – Angka pencari kerja (Pencaker) yang terdaftar dengan kartu kuning (AK-1) yang diterbitkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam mencapai 15.783 permohonan di sepanjang tahun ini.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam Rudi Sakyakirti mengatakan, angka ini berdasarkan data yang tercatat di Disnaker Batam, terhitung sejak bulan Januari sampai dengan Juli 2024.



Sebagaimana diketahui, pencaker yang memiliki KTP Batam mengurus kartu kuning di setiap kecamatan sesuai domisili. Sedangkan KTP luar Batam mengurusnya di Disnaker Batam.

“Jumlah pencari kerja ini terdata berdasarkan permohonan Kartu Kuning, baik yang ngurus di kecamatan maupun yang mengurus di kantor Disnaker Batam, ” ujarnya, Kamis (22/8).

Berdasarkan data Disnaker, angka pencaker tertinggi terjadi di bulan Januari yakni sebanyak 2.907 pencaker. Lalu pada bulan Februari 1.757 pencaker dan Maret 994 pencaker. Selanjutnya pada April terdapat 2.111 pencaker, Mei 2.724 pencaker, Juni sebanyak 2.602 pencaker serta di Juli yakni 2.688 pencaker.

“Sama dengan tahun sebelumnya itu biasanya terbanyak di awal tahun pada saat kelulusan siswa, ” tambahnya.

Bila dibandingkan dengan data tahun lalu, jumlahnya sedikit menurun. Kondisi ini tidak terlepas dari adanya kewajiban untuk mendaftar secara online melalui akun Siap Kerja oleh Kementerian Tenaga Kerja. Sehingga pencaker yang berasal dari luar daerah tersebut sudah mendaftar akun serta membuat kartu kuning (AK-1) ini dari setiap daerah asalnya.

Rata-rata pencari kerja dari luar daerah ini belum memiliki skil atau pengalaman kerja. Hal ini diketahui pada saat wawancara petugas Disnaker dengan pencaker. “Bahkan, pada saat kita tanya pekerjaan apa yang mereka inginkan, mereka kebingungan karena memang belum punya pengalaman dan skil di dunia kerja, makanya kita arahkan untuk mengambil sesuai dengan jurusannya masing-masing, ” ungkap Rudi.

Ketua Apindo Kota Batam, Rafki Rasyid mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Batam yang telah berhasil tumbuh di atas 7 persen mampu membuka banyak kesempatan kerja. Khususnya di bidang manufaktur, galangan kapal, oil and gas, juga di bidang jasa, perdagangan serta lain sebagainya.

Hanya saja saat ini sejumlah perusahaan manufaktur mulai beralih ke teknologi produksi yang lebih tinggi. Akibatnya mereka mulai mengurangi permintaan terhadap tenaga kerja yang belum terampil. Serta lebih banyak membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keahlian atau skill di bidang tertentu.

“Untuk itu, pencari kerja harus secepatnya menyesuaikan diri dengan mengikuti berbagai pelatihan kerja yang ada,” tuturnya

Jika mau yang gratis, mereka bisa mengikuti pelatihan yang disediakan Disnaker Batam di tiap tahun. Namun jika ingin cepat bisa juga dengan membayar pelatihan secara mandiri.

“Intinya pencari kerja zaman sekarang, tidak bisa lagi hanya mengandalkan ijazah sekolah semata. Harus dilengkapi dengan sertifikat keahlian tertentu supaya cepat mendapatkan pekerjaan, ” pungkasnya. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img
spot_img

Update