batampos – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencatat ada 10 jenis penyakit terbanyak yang diidap warga Kota Batam sepanjang tahun 2024. Dari 10 penyakit tersebut hipertensi menjadi yang paling banyak diderita warga Kota Batam sepanjang tahun ini.
Berdasarkan data Dinkes Kota Batam sebanyak 6.224 warga Batam menderita ISPA sepanjang Januari sampai dengan Mei 2024. Angka ini melampaui penyakit lainnya seperti diabetes, ISPA dan radang tenggorokan serta gangguang pencernaan.
“Berbeda dengan tahun lalu yang didominasi ISPA, di tahun ini lebih ke hipertensi. Angkanya juga cukup tinggi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi, Kamis (27/6).
Menurutnya penyebaran penyakit hipertensi menyebar hampir di seluruh kecamatan di Kota Batam. Hipertensi disebut juga pembunuh senyap, sebab sering tidak bergejala. Penderita hipertensi sering tak menyadari dirinya mengidap penyakit ini.
“Sekitar 90 persen kasus tekanan darah tinggi pada orang dewasa termasuk dalam hipertensi esensial, ” ucap Kadinkes.
Tekanan darah normal orang dewasa umumnya adalah 120/80 mmHg. Seseorang dapat dikatakan mengalami hipertensi apabila tekanan darah berada di nilai 130/80 mmHg atau lebih.
Hipertensi esensial sebenarnya bisa terjadi di segala usia, tetapi kondisi ini lebih umum dialami oleh orang yang berdarah di atas 40-an. Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah biasanya menjadi lebih kaku karena proses penuaan sehingga sering kali memicu peningkatan tekanan di dalam darah.
Didi menyebutkan, hipertensi paling sering terjadi disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Sebagai contoh, kebiasaan merokok, terlalu banyak konsumsi makanan asin, kurangnya aktivitas fisik serta terlalu banyak konsumsi makanan manis.
Kebiasaan pola hidup yang tidak sehat tersebut dapat juga menyebabkan kelebihan berat badan (obesitas) sehingga bisa meningkatkan faktor risiko hipertensi. Kondisi hipertensi ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa jika tak ditangani dengan serius.
Bahkan, gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga kematian.
“Faktor risiko hipertensi berbanding lurus dengan usia. Seseorang yang memiliki usia lebih tua memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami hipertensi,” terangnya.
Selain hipertensi, penyakit kedua yang paling banyak diidap masyarakat Kota Batam adalah Common cold. Ini merupakan infeksi virus pada hidung dan tenggorokan, tepatnya pada saluran pernapasan bagian atas. Umumnya tidak berbahaya, walaupun terasa mengganggu aktivitas harian. Penyakit ini juga termasuk jenis flu, tetapi masih dalam kategori flu biasa.
“Hingga akhir Mei 2024 ini ada 3.240 kasus infeksi virus pada hidung dan tenggorokan ini,” ucap Didi.
Selanjutnya pada posisi ketiga ada infeksi saluran nafas akut (ISPA) sebanyak 2.076 kasus. Sebagaimana diketahui, ISPA adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, pipa pernapasan atau paru-paru. Bisa dikatakan ISPA merupakan infeksi yang mengganggu proses pernafasan seseorang. ISPA jadi penyakit yang gampang sekali menular.
Orang-orang yang mudah sekali terserang penyakit ini adalah mereka yang memiliki kelainan sistem kekebalan tubuh, orang-orang berusia lanjut, dan anak-anak, karena sistem imun mereka belum terbentuk sepenuhnya,” terang Didi.
Selain ISPA di posisi kelima ada dispepsia. Penyakit ini bisa terjadi karena berbagai kondisi. Sering kali, masalah kesehatan ini dihubungkan dengan pola hidup yang tidak sehat. Namun, konsumsi makanan, minuman, dan efek samping dari obat juga turut berpengaruh kepada penderita dispepsia ini.
“Dispepsia ada 2.058 kasus di tahun ini,” terang Didi.
Berikut ini 10 penyakit terbanyak yang diderita masyarakat Batam sepanjang Januari Hingga Mei tahun 2024.
1. Essential Hypertension 6.224 penderita
2. Common cold 3.240 penderita
3. Infeksi Saluran Nafas Atas Akut 2.076 penderita
4. Dispepsia 2.058 penderita
5. Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus 1.508 penderita
6. Demam Yang Tidak Terspesifikasi 1.058 penderita
7. Batuk 577 penderita
8. Myalgia 498 penderita
9. HIV 485 penderita
10. Diare dan Gastroenteritis karena infeksi 323 penderita. (*)
Repoter: Rengga Yuliandra