batampos – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) terus mendorong upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) para nelayan melalui program sertifikasi. Sertifikasi ini dianggap sebagai langkah penting untuk membekali nelayan dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, khususnya dalam pengoperasian kapal.
Ketua Umum HNSI, Sumardjono, mengatakan ada tiga aspek utama yang menjadi fokus dalam program sertifikasi tersebut. “Pengoperasian kapal itu meliputi navigasi, penguasaan mesin, dan keterampilan menangkap ikan secara baik dan benar,” kata dia, Kamis (21/11).
Sumardjono menambahkan, sertifikasi tidak hanya memberikan nilai tambah, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan nelayan saat melaut.
“Jangan sampai nelayan kita ke laut tanpa kemampuan. Selama ini banyak yang hanya menangkap ikan secara tradisional tanpa bekal yang cukup. Kapal kita kalah dengan negara tetangga, begitu juga semangatnya. Dengan sertifikasi, kita harapkan mereka punya daya tahan dan kemampuan lebih baik di laut,” tuturnya.
Menurut data yang disampaikan, hasil tangkapan nelayan Indonesia saat ini mencapai ratusan ton, namun hanya sekitar 20-30 ton yang memenuhi standar ekspor. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam kualitas hasil tangkapan.
“Bayangkan, dari 100 ton ikan yang ditangkap, hanya 20 ton yang layak ekspor. Itu sering terjadi karena nelayan kita kurang pengetahuan. Sertifikasi ini menjadi solusi untuk membekali mereka dengan keterampilan dan standar yang sesuai,” kata Sumardjono.
HNSI berharap program sertifikasi ini tidak hanya meningkatkan hasil tangkapan yang memenuhi standar internasional, tetapi juga menciptakan nelayan yang lebih kompeten dan siap bersaing secara global.
“Langkah ini diharapkan menjadi solusi untuk memperkuat daya saing sektor perikanan Indonesia, baik di pasar domestik maupun internasional,” tutupnya. (*)
Reporter: Aziz Maulana
