batampos – Hujan deras yang mengguyur wilayah Batam selama empat hari terakhir telah mengakibatkan jebolnya pagar kandang penangkaran buaya milik PT PJK di Kelurahan Batu Legong, Kecamatan Bulang, Senin (12/1) dini hari. Kejadian ini memicu kekhawatiran masyarakat sekitar, terutama setelah salah satu buaya yang lepas tertangkap kamera ponsel warga dengan ukuran yang cukup besar.
Camat Bulang, Ramadhan, menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan perusahaan untuk memastikan jumlah buaya yang keluar dari kandang penangkaran. “Kami meminta pihak perusahaan segera mengatasi hal ini demi keamanan dan kenyamanan masyarakat, terutama di sekitar pulau. Jangan sampai keberadaan buaya-buaya ini membahayakan masyarakat dan nelayan,” ujarnya.
Dari informasi yang diterima, Kapolsek Bulang, Iptu Adhi, membenarkan bahwa sedikitnya lima ekor buaya berhasil keluar dari kandang penangkaran. “Buaya yang terlepas akibat jebolnya kandang karena banjir besar ini masih diduga berada di sekitar kawasan perusahaan,” jelasnya.
Pihak kepolisian bersama perusahaan kini sedang berupaya keras untuk menangkap kembali buaya-buaya tersebut.
Meski buaya-buaya tersebut masih berada di sekitar lokasi penangkaran, masyarakat dan nelayan dihimbau untuk tetap waspada. “Kami meminta masyarakat untuk menghindari kawasan yang rawan serta melaporkan segera jika melihat buaya di sekitar area pemukiman,” tambah Iptu Adhi.
Seorang warga setempat, Arman (38), mengaku khawatir dengan keberadaan buaya yang lepas tersebut. “Biasanya kami mencari ikan di sekitar sini. Kalau buaya sebesar itu berkeliaran, jelas sangat berbahaya,” katanya.
Hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir memang telah menyebabkan sejumlah kerusakan di wilayah Bulang. Selain kandang penangkaran buaya, beberapa titik jalan juga dilaporkan tergenang banjir yang cukup tinggi.
Demi mengurangi risiko, masyarakat sekitar diminta untuk membatasi aktivitas di area dekat lokasi penangkaran. Selain itu, pihak perusahaan akan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk memberikan informasi terkini mengenai perkembangan situasi. (*)
Reporter : Eusebius Sara