batampos – Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kepulauan Riau (Kepri), resmi meluncurkan website sebagai infrastruktur digital baru yang diharapkan dapat mempermudah dan mendekatkan organisasi dengan anggota, mitra, serta para pemangku kepentingan.
Peluncuran website ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung pembangunan Provinsi Kepri menjadi provinsi yang maju dan berkembang di Indonesia.
Ketua IAI Kepri, Ar Yusuf Danuwidjojo menyatakan, bahwa tujuan utama dari peluncuran website ini adalah untuk meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas organisasi.
“Website ini membantu kami menjangkau anggota, mitra, dan stakeholder yang lebih luas. Dengan akses 24 jam, siapa pun dapat menemukan informasi yang dibutuhkan kapan saja,” ujar Yusuf, Kamis (15/8).
Website IAI Kepri juga diharapkan dapat berfungsi sebagai tampilan virtual organisasi yang efisien, memastikan informasi yang disajikan akurat dan terkini. Informasi penting seperti sejarah organisasi, visi, misi, data anggota, agenda kegiatan, serta layanan dapat diakses dengan mudah.
“Ini membantu membangun citra positif dan memperkuat identitas organisasi, sehingga anggota, stakeholder, dan mitra dapat lebih mudah memanfaatkan layanan yang tersedia,” ujar dia.
Selain itu, website tersebut juga menyediakan ruang bagi mitra produsen bahan bangunan dan konstruksi untuk tampil sebagai mitra sponsor yang produknya telah teruji mutu dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang bisa dijadikan referensi umum.
Sebagai provinsi ke-27 dari total 38 provinsi di Indonesia yang berbasis website, IAI Kepri kini memiliki 294 anggota hingga Juli 2024, dengan 50 di antaranya bersertifikat. Organisasi ini berperan aktif dalam pembangunan di Kepri melalui berbagai cara, termasuk perencanaan dan pengawasan proyek pemerintah, pengelolaan perizinan bangunan, pendidikan arsitektur, serta pengabdian masyarakat.
IAI Kepri juga bekerja sama dengan berbagai asosiasi terkait jasa konstruksi untuk sertifikasi tenaga kerja dan dengan Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepri untuk mengintegrasikan kearifan lokal budaya Melayu sebagai identitas daerah.
“Website ini diharapkan dapat meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas IAI Kepri, sehingga mampu menjangkau anggota, mitra, dan stakeholder secara lebih luas, transparan, dan akuntabel,” ujar Yusuf. (*)
Reporter: Arjuna