batampos – Delegasi Southeast Asia One Belt One Road dari China mengadakan kunjungan kerja ke Indonesia, mencakup Bintan, Batam, dan Jakarta. Kunjungan ini difasilitasi oleh Indonesian Business Association (IBA) dan bertujuan untuk mengeksplorasi peluang investasi serta memperkuat kerjasama ekonomi antara kedua negara.
Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk menjajaki peluang investasi di Pulau Bintan dan Batam.
Setiba di Jakarta delegasi memulai kunjungannya dengan audiensi ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Mereka disambut oleh Direktur Kelautan dan Perikanan, Mohamad Rahmat Mulianda, untuk membahas pentingnya teknologi dalam sektor perikanan dan pembukaan jalur perdagangan hasil laut dari Indonesia ke China.
Baca Juga:Â Hati-Hati Tawaran Kerja Online, Pelaku Minta Uang Jutaan Rupiah hingga Bobo di Hotel
Selanjutnya, pada hari kedua di Jakarta, delegasi bertemu dengan Wakil Menteri Kehutanan, Alue Dohong, di kantor pusat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Diskusi berfokus pada investasi dalam sistem berkelanjutan dan energi hijau, terutama dalam upaya pemerintah mengembangkan hutan produksi dan diharapkan bisa investasi dibagian ini bisa di implementasikan dengan teknologi hijau dan terbarukan yang mampu melindungi konservasi hutan yang berperan penting sebagai penyerap karbon.
Delegasi juga diterima oleh Kementerian Investasi/BKPM. Pada kesempatan ini, BKPM mempertemukan delegasi dengan pengusaha lokal untuk memaparkan potensi investasi di Indonesia.
BKPM menegaskan komitmennya untuk memfasilitasi investasi dan menyediakan lingkungan yang aman bagi investor.
Baca Juga:Â Hati-Hati Tawaran Kerja Online, Kadisnaker Batam: Sudah Banyak yang Tertipu
Selain itu, Delegasi One Belt One Road juga melakukan audiensi dengan Kementerian Perdagangan. China merupakan mitra perdagangan utama Indonesia. Tahun 2023, perdagangan ekspor-impor antara Indonesia dan China mencapai 31% dari total perdagangan internasional Indonesia.
Diskusi berfokus pada upaya membuka jalur perdagangan yang lebih luas antara kedua negara, khususnya ke wilayah pedalaman China yang membutuhkan komoditi dari Indonesia.
Bersama IBA, tiga asosiasi menandatangani nota kesepahaman berkomitmen membawakan sumber daya yang berguna bagi masing-masing daerah China dan Indonesia. Ma Ren Hong Ketua Umum Asosiasi Logistik Guangdong akan membawa anggota dibawah naungan asosiasi untuk melakukan kunjungan berikutnya dan menindaklanjuti pertemuan kali ini. Sebanyak 4 proyek dari delegasi yang positif dan siap untuk masuk ke indonesia.
Selain dari itu, IBA dan Guangdong Logistik Asosiasi (GDLA) juga menandatangani kesepakatan kerja sama, kedua pihak akan bekerja sama memanfaatkan sepenuhnya keunggulan kedua belah pihak, saling melengkapi sumber daya, berinovasi bersama, dan berkembang bersama. mendorong kerja sama yang mendalam di bidang perdagangan, pariwisata, keuangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan, perlindungan lingkungan, kebudayaan dan bidang lainnya.
Baca Juga:Â BMPS Berharap Ada Pemerataan Siswa Baru ke Sekolah Swasta
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Akbar Djohan, beserta jajaran, menerima delegasi di Gedung Krakatau Steel. Diskusi difokuskan pada pengembangan teknologi logistik rendah karbon dan efisien Provinsi Guangdong yang menyumbang 10% dari GDP China setiap tahunnya, memiliki lebih dari 270.000 jasa logistik. Pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan perdagangan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui peningkatan infrastruktur logistik.
Akbar Djohan dan Direktur Komersial PT Krakatau Steel beserta jajaran menerima IBA dan delegasi One Belt One Road di gedung kantar Krakatau Steel. ALFI/ILFA merupakan asosiasi logistik terbesar Indonesia dengan jumlah anggota sebanyak 4000-an dan krakatau steel merupakan pabrik baja terbesar seindonesia, dimana Guangdong Logistik Asosiasi (GDLA) merupakan asosiasi logistik terbesar di China. (*)