Sabtu, 21 September 2024

Ibadah Pergantian Tahun GBI Fait Kepri Berlangsung Hikmat

Berita Terkait

spot_img
ibadah
Pdp. Nurani Sinuraya saat menyampaikan renungan akhir tahun. Foto: Herman/Batam Pos

batampos – Ibadah Pergantian Tahun GBI Faith Kepri berlangsung dengan hikmat, Sabtu (31/12/22). Ibadah yang dimulai pukul 22.00 WIB dengan Pujian penyembahan yang dipimpin Worship Leader, Gaby.

Kegiatan dilanjutkan dengan renungan Firman Tuhan pergantian tahun yang diambil dari Filipi 3 :12 -16 Hidup Berfokus kepada Kristus.



“Dimana dalam segala pergumulan hidup baik suka maupun duka kita harus percaya bahwa Tuhan tidak meninggalkan kita,” ujar Pdp. Nurani Sinuraya saat menyampaikan renungan akhir tahun.

Sesama orang Kristen lanjutnya, harus bisa saling mengampuni. Seperti Paulus, walaupun selalu dimusuhi dan kadang seperti mau dibunuh tapi Paulus tidak memperdulikan bahkan mengampuni.

Baca Juga: Kerap Dirazia, Kampung Bule jadi Sepi Pengunjung, Pengusaha Menyayangkan Tindakan Aparat Menindak Wisman

“Begitu juga dalam hidup kita ini, seperti pertandingan dimana kita harus menyiapkan diri untuk memenangkan pertandingan. Yakni mendapatkan mahkota surgawi. Panggilan surgawi harus dimiliki oleh setiap orang Kristen karena hal ini menjadi persyarata yang paling harus dimiliki oleh setiap orang Kristen,” tuturnya.

Kata dia, setiap orang percaya harus mengetahui bahwa keselamatan diperoleh adalah kasih karunia Tuhan secara gratis.

“Dan bagaimana kita mengunakan panggilan surgawi itu secara benar benar hidup dalam kebenaran. Selalu mendengar panggilan Tuhan dalam Hidup dengan menjauhkan dari larangan-larangan, sehingga kita mendapatkan anugrah keselamatan yang sungguh sungguh sebagai anugrah Tuhan,” jelasnya.

Baca Juga: Banting Stir, Warga Batam Sulap Kamar Kost Jadi Kolam Ikan

Ia melanjutkan, orang yang rindu akan panggilan surgawi akan selalu siap untuk melayani Tuhan. Tanpa memandang ruang dan waktu karena panggilan pelayanan adalah hal yang mulia.

“Ketika kita menjadi orang Kristen yang sempurna, itulah yang sangat berbahaya. Karena banyak orang Kristen yang jatuh kedalam dosa karena merasa sudah cukup dan rohani,” ujarnya.

Untuk itu kata dia, sebagai orang Kristen harus sungguh-sungguh mengatakan bahwa kalau dosa adalah dosa.

Baca Juga: Dinas Pariwisata Siap Sambut Kedatangan Wisman di Pelabuhan Internasional Sekupang

“Tanpa merasa canggung atau segan lepada saudara kita jika kita melihat dia telah jatuh kedalam dosa,” jelasnya.

“Mari kita fokus kepada Kristus dengan bertobat, mengampuni dan merubah gaya hidup menjadi lebih baik sehingga karya keselamatan Tuhan kepada kita akan semakin nyata,” ujar nurani mengakhiri.(*)

spot_img

Update