batampos – Wanita tanpa identitas yang ditemukan tewas di lahan buffer zone kawasan Apartemen Pollux Habibie sudah mengeluarkan aroma busuk. Diduga, jasad wanita berambut pendek ini sudah berada di lokasi itu selama tiga hari.
“Diduga sudah 3 hari di sana. Tidak ada identitasnya,” ujar Kapolsek Batam Kota, Kompol Anak Agung Made Winarta.
Ia menjelaskan hingga saat ini belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya wanita tersebut. Sebab, pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari dokter forensik RS Bhayangkara.
“Hasil autopsi belum keluar. Namun, dari pemeriksaan awal tidak ada tanda kekerasan,” katanya.
Baca Juga:Â Baru 2 Bulan Bebas, Residivis Curanmor Ditangkap Lagi
Dengan penemuan jasad ini, Agung mengimbau masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya untuk segera melapor. Adapun ciri-ciri wanita ini berambut pendek dan memiliki postur tubuh sedang.
“Bagi masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya silahkan datang ke Polsek atau Rumah Sakit untuk memastikan,” ungkapnya.
Sementara salah seorang sekuriti Apartemen Pollux Habibie mengatakan penemuan jasad tersebut berawal dari kecurigaan petugas piket malam. Saat itu, petugas mencium aroma tak sedap.
“Dari pagar sudah tercium bau menyengat. Awalnya dikira bangkai binatang, pas keliling nyari ternyata ada mayat,” katanya.
Baca Juga: Langgar Sejumlah Perda, Ombudsman Soroti Maraknya Reklame Liar di Batam
Ia menambahkan selama ini petugas keamanan tidak mencurigai hal apapun. Namun, ia menduga wanita tersebut merupakan tunawisma yang kerap tidur di bangunan lahan buffer zone.
“Kalau saya ngecek ke sana gak pernah. Tapi kalau malam, memang ada orang kelihatan tidur di sana,” ungkapnya.
Sebelumnya, seorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas di lahan buffer zone kawasan Apartemen Pollux Habibie, Minggu (21/7) sore, sekitar pukul 18.15 WIB. Jasad tersebut tergeletak di belakang kamar mandi atau berada di depan pagar apartemen.
Jasad wanita ini pertama kali ditemukan oleh sekuriti apartemen. Wanita ini mengenakan baju dan celana hitam. (*)
Reporter: Yofi Yuhendri
