batampos – Realisasi investasi di Kota Batam mengalami pertumbuhan signifikan pada triwulan I 2024. Berdasarkan catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, nilai investasi di Batam mencapai Rp7,45 triliun.
Dengan rincian, nilai Penanaman Modal Asing (PMA) berjumlah Rp5,73 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp1,71 triliun. Tak hanya itu, realisasi tersebut juga tumbuh lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2023 lalu dengan persentase mencapai 85 persen.
”Realisasi investasi Provinsi Kepri mengalami perbaikan peringkat jika dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Jika tahun 2023 yang lalu, posisi Kepri hanya di peringkat 15, maka di Q1 2024 berhasil melejit ke posisi 7,” ujar Ketua Apindo Kota Batam, Rafki Rasyid, Minggu (9/6).
Ia menjelaskan, meningkatnya posisi realisasi investasi Kepri ini lebih banyak disum-bang Kota Batam sebagai daerah investasi dan pusatnya perekonomian Kepri. ”Sektor yang mendominasi masih sama yaitu industri manufaktur. Artinya industri manufaktur di Kepri khususnya Kota Batam masih terus ekspansif di tengah tidak menentunya situasi perekonomian global,” katanya.
Rafki menambahkan, peningkatan investasi ini juga bisa dirasakan oleh para pencari kerja di Kepri. Ini ditandai dengan semakin banyaknya lowongan pekerjaan yang dibuka saat ini.
”Para pencari kerja menurut kami harus segera memanfaatkan kondisi investasi yang sedang ekspansif ini untuk segera mendapatkan pekerjaan. Jangan disia-siakan,” ungkapnya.
Ia berharap investasi di Kepri terus meningkat hingga akhir tahun nanti. Sebab, Provinsi Kepri khususnya Batam sedang berada di on the track untuk terus mengembangkan diri sebagai daerah tujuan investasi.
”Semua pihak kita harapkan terus bersinergi untuk bahu membahu membangun daerah ini menjadi daerah yang makmur di masa depan. Kita mengapresiasi seluruh stakeholders yang telah bekerja untuk terus membangun daerah ini menjadi destinasi investasi utama di Indonesia,” tutupnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti juga menyampaikan bahwa tumbuhnya industri di Batam bisa dilihat dari permintaan tenaga kerja yang cukup tinggi.
Rudi mengungkapkan, saat ini informasi lowongan pekerjaan di Batam cukup banyak. Perusahaan mulai melakukan perekrutan tenaga kerja baru. Hal ini juga membuat serbuan pencaker masih menjadikan Batam sebagai tujuan utama.
Meski demikian, ia menyebut bahwa tidak sedikit pekerja yang kesulitan mencari kerja karena minimnya skill. ”Sementara yang ada saat ini adalah tamatan SMA nonskill, atau sarjana soft skill yang jurusannya tidak sesuai dengan dunia industri di Batam,” katanya.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, mengapresiasi kerja keras seluruh pihak. Menurut Rudi, pencapaian ini tidak terlepas dari kerja keras dan kolaborasi seluruh komponen daerah dalam menjaga iklim investasi di Batam.
”Mari kita jaga kenyamanan dan keamanan kota tercinta kita ini agar investor dapat terus menanamkan modalnya di Batam. Apabila investasi terus meningkat, maka ekonomi pun bisa terus bangkit dan membuka peluang kerja bagi masyarakat,” ujar Rudi.
Rudi tak memungkiri pertumbuhan investasi tersebut berkat kemajuan Batam yang begitu pesat. Dengan berbagai program strategis BP Batam ke depan, Rudi pun optimistis nilai investasi di Batam akan terus meningkat hingga akhir tahun 2024.
”Upaya dalam menjadikan Batam sebagai kota maju perlu mendapat dukungan dari seluruh elemen daerah. Apabila Batam maju, maka anak-cucu kita nanti akan menikmatinya,” tambah Rudi. (*)
Reporter : YOFI YUHENDRi