batampos – Menurut data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Kota Batam mencapai Rp 1,71 triliun pada triwulan pertama 2024. Realisasi ini salah satunya yang terbesar, didukung oleh perkembangan sektor properti.
Ketua DPD REI Khusus Batam, Robinson Tan, mengakui, sejak tahun 2023 sektor properti di Batam kian bertumbuh. Pertumbuhan ini terjadi dalam pembangunan properti dengan semua segmen pasar, baik menengah ke bawah maupun menengah ke atas.
“Kalau saat krisis pandemi lalu, properti dengan segmen menengah ke atas yang paling diandalkan. Sekarang, karena ekonomi sudah lebih baik, pasar properti menengah ke bawah juga semakin bergeliat,” jelas Robinson, Senin (8/7).
Dengan meningkatnya permintaan, harga properti pun terpantau cenderung naik dari waktu ke waktu. Ia menjelaskan, kenaikan harga properti kini mencapai 5 sampai 10 persen dibandingkan tahun lalu. Meski demikian, kenaikan harga properti ini bervariasi tergantung pada brand, hingga lokasi.
Robinson memaparkan, ada beberapa faktor pendorong naiknya harga rumah. Pertama, karena adanya kenaikan jumlah permintaan di berbagai segmen; kedua, situasi ekonomi yang mendukung, sebab di masa krisis, harga properti cenderung turun; ketiga, harga material yang juga cenderung mengalami kenaikan.
“Pertumbuhan properti juga dipengaruhi banyak faktor, salah satunya pembangunan infrastruktur, industri, hingga kestabilan politik dan ekonomi,” jelas Robinson.
Ia melihat, sektor industri saat ini kembali bertumbuh. Itu turut mendorong adanya pertumbuhan properti, sebab, dengan meningkatnya lapangan pekerjaan, maka permintaan akan hunian juga akan bertambah. Meningkatnya pertumbuhan industri juga berdampak pada semua lini perekonomian di suatu daerah.
“Intinya, tren properti saat ini sangat bagus. Buat para milenial maupun GenZ, ini adalah saatnya untuk membeli rumah,” tambah Robinson.
Kepala DPMPTSP Kota Batam , Reza Khadafi mengatakan berdasarkan data sektor terbesar PMDM seperti perumahan (properti), kawasan industri, menunjukkan geliat yang tumbuh dari tahun sebelumnya.
“Jelas sekarang bisa dilihat sektor industri kita sudah menggeliat kembali. Kemudian dari segi perumahan properti yang berkorelasi pada BPHTB yang tumbuh pada pendapatan daerah,” ujarnya.
Menurut Reza, kemudahan investasi yang diberikan dengan sistem online dan terkoneksi, membuat investor menjadikan Batam sebagai tujuan investasi.
“Promosi terus dilakukan. Makanya kami juga menawarkan kemudahan investasi, dan investor memiliki banyak pilihan untuk menanamkan modal mereka di Batam,” tutupnya. (*)
Reporter: AZIS MAULANA