batampos – Industri solar module dan semikonduktor diprediksi akan berjaya di 2024. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Koordinator Wilayah Batam dan Karimun Himpunan Kawasan Industri (HKI), Tjaw Hioeng.
Pernyataan Tjaw ini, bukan tanpa sebab. Ia menjelaskan trade war antara Amerika Serikat dan Tiongkok, akan menguntungkan Batam (sebagai kawasan FTZ). “Dimana kita ketahui mulai Juni 2024, US (Amerika Serikat) akan menerapkan pajak khususnya untuk solar module khusus made in China sekitar 254 persen,” kata Tjaw.
Baca Juga:Â Tiga Sektor Ini yang Jadi Andalan Kota Batam Tahun 2024 Menurut Apindo
Tentunya, hal ini harus jadi perhatian Batam. Tjaw menilai, Batam harus mengambil peluang atas hal ini. Ia mengatakan, kejadian akhir-akhir ini yakni Amerika Serikat menolak masuknya produk semikonduktor dan solar panel dari Malaysia dan Vietnam senilai USD 74 Juta.
“Ini menguntungkan Batam dalam menarik peluang masuknya kedua jenis industri ini,” tuturnya.
Batam, kata Tjaw, harus menangkap peluang ini. Sehingga, nilai proyek puluhan juta dolar Amerika Serikat itu, bisa diambil Batam. “Nilai proyek itu hampir sama dengan total ekspor Batam ke Tiongkok,” tutur Tjaw.
Tjaw mengatakan, sektor non migas akan semakin berkembang. Apalagi, jika industri solar cell dan solar panel masuk ke Batam, dapat memberikan sumbangan ekspor non migas.
“Total ekspor Batam 2023 (Januari hingga November), dari sektor hasil industri memberikan kontribusi sebesar 75.77 persen,” tutur Tjaw.
Baca Juga:Â Aturan Baru Tentang Pajak Gaji Pekerja Berlaku 1 Januari 2024, Ini Tanggapan FSPMI Batam
Tapi, melihat tahun 2024 adalah momen Pemilu. Tentunya, ini menjadi tantangan tersendiri bagi dunia industri. Pemerintah akan berganti, tentunya kebijakan dapat pula berganti. Sehingga, para investor akan wait and see.
“Tetapi karena Batam yang punya lokasi strategis dan sebagai KPBPB, serta masih berlanjutnya trade war dan techwar US versus China. Tentu kita sangat potensial dilirik oleh investor khususnya di bidang semikonduktor dan di bidang EBT (energi baru terbarukan) khusus cell solar module,” ujar Tjaw.
Ia mengatakan, perang dagang dan teknologi ini, sangat menguntungkan Batam. Ia berharap, pembuat kebijakan di level daerah maupun pusat, terus memberikan kemudahan perizinan.
“Tidak hanya di level OSS (penerbitan NIB) saja, tapi sampai pada PBUMKU dan perijinan operasional lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan,” ungkap Tjaw. (*)
Reporter: Fiska Juanda