Jumat, 22 November 2024

Infrastruktur dan Pengembangan KEK di Batam Jadi Kunci Daya Saing Global

Berita Terkait

spot_img
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait

batampos – Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam dinilai telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Selain itu sejumlah industri lainnya juga menjadi penopang.

Kepala Biro Humas dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengatakan, industri di Batam saat ini terbagi menjadi dua sektor utama, yaitu industri manufaktur dan jasa.


Pada sektor manufaktur, terdapat beberapa kategori industri seperti elektronik dan listrik, mesin, perangkat lunak komputer, semikonduktor, serta kendaraan dan suku cadang motor. Sedangkan pada sektor jasa, meliputi logistik, pariwisata, perawatan dan perbaikan (Maintenance Repair and Overhaul/MRO), kesehatan, pendidikan, serta keuangan.

Terkait dengan investasi asing atau PMA, Batam menjadi rumah bagi 109 perusahaan di bidang logam dan mesin; 85 perusahaan di sektor karet, plastik, dan kemasan; 77 perusahaan elektronik dan elektrika; 66 perusahaan di sektor perkapalan dan penunjang; serta 39 perusahaan di industri minyak dan gas beserta pendukungnya.

Baca Juga: Sukses Tumbuhkan Ekonomi, Ansar Ahmad Pemimpin Terbaik bagi Masyarakat Kepri

“Sementara itu, PMDN juga tumbuh pesat, dengan 184 perusahaan jasa transportasi; 106 perusahaan konstruksi; 85 perusahaan di sektor logam dan mesin; 85 perusahaan jasa industri; serta 72 perusahaan di bidang perkapalan dan penunjang,” katanya, Kamis (10/10).

Ariastuty menambahkan, salah satu strategi utama BP Batam dalam menghadapi tantangan global adalah dengan terus meningkatkan infrastruktur. Fokus utama saat ini adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Saat ini, terdapat tiga KEK yang sudah berjalan, yaitu Nongsa Digital Park (NDP) yang menjadi pusat startup di bidang teknologi informasi dan komunikasi, KEK Batam Aero Technic yang berfungsi sebagai pusat perawatan pesawat dari Lion Group Asia, serta KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam yang bertujuan menarik pasien dari Singapura dan Malaysia untuk berobat di Batam.

“Kehadiran KEK ini telah memberikan dampak ekonomi yang positif, terutama dalam penyerapan tenaga kerja dan percepatan pengembangan wilayah di Batam, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional,” kata dia.

Baca Juga: KKP Kembali Gagalkan Penyelundupan BBL Bernilai Belasan Miliar di Perairan Batam

Selain itu, rencana BP Batam ke depan termasuk pengembangan infrastruktur jalan guna mempermudah mobilisasi industri dan pengembangan Pelabuhan Batuampar. BP Batam juga akan mengoptimalkan 69 lisensi yang diberikan oleh pemerintah pusat di sektor-sektor strategis seperti transportasi, kesehatan, perdagangan, industri, dan sumber daya mineral.

Dengan begitu, pihaknya berkomitmen untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif, serta memperkuat sinergi dengan kementerian terkait guna mendukung peningkatan investasi di Batam.

“Kami optimistis dapat meningkatkan daya saing Batam di pasar global dan menjadikannya salah satu pusat ekonomi yang berpengaruh di Indonesia,” katanya. (*)

 

Reporter: Arjuna

 

spot_img

Baca Juga

Update