Jumat, 11 Oktober 2024

Infrastruktur dan Pengembangan KEK di Batam Kunci Daya Saing Global

Berita Terkait

spot_img
turis
Sejumlah wisatawan mancanegara yang akan melakukan perjalanan pulang dari Pelabuhan Internasional Batam Center, Kamis (10/10). Keberadaan KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam bertujuan menarik wisatawan dan pasien dari Singapura dan Malaysia untuk berobat di Batam.
F. Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam dinilai telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Selain itu, sejumlah industri lainnya juga menjadi penopang.

Kepala Biro Humas dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, mengatakan bahwa industri di Batam saat ini terbagi menjadi dua sektor utama, yaitu sektor industri manufaktur dan jasa.
Pada sektor manufaktur, terdapat beberapa kategori industri seperti elektronik dan listrik, mesin, perangkat lunak komputer, semikonduktor, serta kendaraan dan suku cadang motor.

Sedangkan pada sektor jasa, mencakup logistik, pariwisata, perawatan dan perbaikan (Maintenance, Repair, and Overhaul/MRO), kesehatan, pendidikan, serta keuangan.

Terkait dengan investasi asing atau Penanaman Modal Asing (PMA), Batam menjadi rumah bagi 109 perusahaan di bidang logam dan mesin; 85 perusahaan di sektor karet, plastik, dan kemasan; 77 perusahaan elektronik dan elektrika; 66 perusahaan di sektor perkapalan dan penunjang; serta 39 perusahaan di industri minyak dan gas beserta pendukungnya.
”Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga tumbuh pesat, dengan 184 perusahaan jasa transportasi; 106 perusahaan konstruksi; 85 perusahaan di sektor logam dan mesin; 85 perusahaan jasa industri; serta 72 perusahaan di bidang perkapalan dan penunjang,” katanya, Kamis (10/10).

Ariastuty menambahkan bahwa salah satu strategi utama BP Batam dalam meng-hadapi tantangan global adalah terus meningkatkan infrastruktur. Fokus utama saat ini adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Saat ini, terdapat tiga KEK yang sudah berjalan, yaitu Nongsa Digital Park (NDP) yang menjadi pusat startup di bidang teknologi informasi dan komunikasi; KEK Batam Aero Technic yang berfungsi sebagai pusat perawatan pesawat dari Lion Group Asia; serta KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam yang bertujuan menarik pasien dari Singapura dan Malaysia untuk berobat di Batam.

”Kehadiran KEK ini telah memberikan dampak ekonomi yang positif, terutama dalam penyerapan tenaga kerja dan percepatan pengem-bangan wilayah di Batam, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Selain itu, rencana BP Batam ke depan termasuk pengem-bangan infrastruktur jalan guna mempermudah mobilisasi industri dan pengembangan Pelabuhan Batuampar. BP Batam juga akan mengoptimalkan 69 lisensi yang diberikan oleh pemerintah pusat di sektor-sektor strategis seperti transportasi, kesehatan, perdagangan, industri, dan sumber daya mineral.

Dengan begitu, pihaknya berkomitmen untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif serta memperkuat sinergi dengan kementerian terkait guna mendukung peningkatan investasi di Batam.

”Kami optimistis dapat meningkatkan daya saing Batam di pasar global dan menjadikannya salah satu pusat ekonomi yang berpengaruh di Indonesia,” katanya. (*)

 

Reporter : Arjuna

spot_img

Update