batampos – Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kepri, Kombes Pol Nasriadi mengungkapkan alasan Batam dijadikan lokasi pelaku kejahatan internasional love scamming untuk beraksi. dikarenakan wilayah Batam berbatasan dengan negara lain seperti Singapura.
“Tempat-tempat yang mereka pilih adalah tempat yang berbatasan dengan negara lain. Contoh kemarin ada di daerah Kalbar dan Jakarta juga ada. Batam dipilih karena mereka mudah masuk, baik itu dari Singapura melalui laut, maupun Jakarta melalui udara,” terangnya.
Kemudian untuk modus para pelaku memasuki wilayah Batam setelah diselidiki di imigrasi dengan cara yang beragam.
Baca Juga:Â Love Scamming Beraksi di Tiga Lokasi di Batam, Kerugian Korban Capai Rp 20 Miliar
“Jadi beberapa sudah kami cek ke imigrasi, bahwa cara mereka masuk itu bervariasi. Ada yang dari China ke Singapura dan dari Singapura ke Batam. Ada yang dari China ke Jakarta dan dari Jakarta baru ke Batam . Jadi mereka masuk berkelompok melalui segala penjuru untuk bisa ke Batam,” ujarnya.
Ketika beroperasi di Batam dan jika ada penggrebekan dinilai para pelaku mudah untuk kabur.
“Dan di Batam, apabila ada penggerebekan, mereka berpikir mudah kaburnya. Baik melalui jalur udara menggunakan penerbangan internasional, maupun melalui pelabuhan internasional di Batam.Jadi itu itulah mengapa mereka memilih Batam sebagai tempat beroperasi,” terangnya.
Baca juga:Â Mencuri Ikan Selama 17 Tahun, 2 Kapal Ikan Asal Vietnam Ditangkap
Lebih lanjut, Nasriadi menerangkan untuk pemilik gedung yang berada di Kara Industrial sebagai lokasi aktifitas para pelaku masih didalami lebih lanjut.
“Pemilik gedung itu sedang kami dalami, artinya kami sedang menukar data dan informasi yang didapat oleh Polisi China dengan data yang ada di kami. Baik itu pemilik tempat dan yang memfasilitasi, itu akan kami dalami,” ujarnya.
Polda Kepri dan Divhubinter juga turut melakukan penyelidikan apakah pemilik gedung ini berkaitan dengan kasus love scamming. “Kami juga akan mendalami keterkaitan pidana yang mereka lakukan dengan kasus ini,” tegasnya. (*)
Reporter: Azis Maulana