batampos – Perumahan mewah Sukajadi, Batam Kota beberapa kali dimanfaatkan para pelaku kejahatan. Dari kasus kejahatan tersebut, diketahui salah satu rumah di perumahan ini merupakan milik bos narkoba, kemudian dijadikan home industri sabu, hingga lokasi server judi online.
Wati, salah seorang warga Sukajadi mengatakan banyaknya kasus di perumahan mewah ini karena para penghuninya yang jarang berkomunikasi dan tidak saling mengenal.
“Iya, di sini sudah beberapa kali kasus. Rata-rata penghuninya tidak saling kenal. Hari-hari setelah kerja, hanya di dalam rumah,” ujarnya.
Baca Juga: Gerebek Pabrik Sabu di Sukajadi, BNNP Kepri Amankan Dua WNI dan Satu WNA
Menurut dia, banyaknya kasus di perumahan tersebut karena kurangnya pendataan dari pihak RT/RW. Wati menyarankan bagi penghuni yang menyewa atau mengontrak untuk meninggalkan identitas asli.
“Itu yang berkasus biasanya yang mengontrak. Maka itu harus diwaspadai RT dan jadi pelajaran,” katanya.
Wati mengaku sejak belasan tahun tinggal di perumahan mewah tersebut, ia hanya mengenal beberapa tetangga. Bahkan, ia tak mengetahui adanya penggrebakan yang dilakukan BNNP Kepri di Jalan Pandan Laut, Kluster Nirwana nomor 23.
“Siapa yang tinggal di sini tidak tau. Kalau rumah saya dekat sini (home industri sabu),” ungkapnya.
Baca Juga: Pabrik Sabu Digerebek di Batam, Peraciknya Mantan Polisi Diraja Malaysia
Sebelumnya, polisi juga menggrebek 2 rumah di Perumahan Sukajadi pada akhir 2021. Rumah tersebut disewa untuk dijadikan server judi online bagi para pelaku.
Selain itu, BNN Pusat juga pernah melakukan pengembangan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU), atas nama tersangka Adam. Adam merupakan narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cilegon.
Adam dikenal sebagai bos narkoba dan mengendalikan narkotika dari Lapas bersama istri dan anggotanya. Ia memiliki rumah di Sukajadi dan mobil mewah dengan aset mencapai Rp 12,5 triliun.
“Di sini (Perumahan Sukajadi) itu pemeriksaan pengunjung masih kurang. Orang dari luar bisa bebas masuk, seharusnya itu sudah pakai kartu,” kata Anwar, warga lainnya.
Sementara itu, sekuriti perumahan mengaku tidak mengetahui adanya aktivitas pembuatan sabu di lokasi. Sekuriti juga mengaku tak mengenal penyewa rumah tersebut.
“Baru beberapa hari ini mereka (pelaku) tinggal. Mereka juga tidak pernah keluar rumah,” katanya. (*)
Reporter: YOFI YUHENDRI