Rabu, 20 November 2024

Ini Kata Apindo dan HKI Terkait Penurunan Nilai Ekspor Kota Batam

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Aktivitas di Pelabuhan Batuampar. BPS) mencatat nilai ekspor Kota Batam pada Januari 2023 sebesar US$ 1.216,37 juta atau turun 5,62 persen dibandingkan Desember 2022 yang sebesar US$1.288,78 juta.Foto: BP Batam untuk Batam Pos

batampos – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Kota Batam pada Januari 2023 sebesar US$ 1.216,37 juta atau turun 5,62 persen dibandingkan Desember 2022 yang sebesar US$1.288,78 juta.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid mengatakan, jika dilihat dari data yang dikeluarkan oleh BPS, maka penyebab utama dari turunnya ekspor Batam ini adalah karena penurunan sektor migas. Sementara sektor non migas juga turun tapi hanya sekitar 4,4 persen saja.


“Penurunan nilai ekspor migas ini disebabkan oleh turunnya harga minyak dan gas serta harga bahan tambang lainnya di dunia,” kata Rafki.

Baca Juga: PMI Ilegal Ditampung di Apartemen di Batam

Sehingga, menurutnya penurunan nilai ekspor Batam ini masih dalam batas wajar. Sebab, Batam bukan merupakan daerah yang mengandalkan sektor migas. Melainkan sektor non migas.

“Karena struktur perekonomian Batam itu ditopang oleh sektor manufaktur,” ujarnya.

Sementara ekspor non migas yang juga alami penurunan menurutnya masih dalam batas yang wajar. Sebab, pada awal tahun biasanya terjadi perlambatan aktivitas dunia industri karena penyesuaian kontrak baru.

Baca Juga: Harga Gula dan Beras Berangsur Naik, Minyak Goreng dan Tepung Normal

Begitu juga dilihat dari data perekonomian makro. Dampak dari resesi ekonomi global masih belum begitu terasa di Batam. Kecuali untuk industri garmen yang sudah mengalami penurunan order sehingga melakukan rasionalisasi jumlah karyawan.

“Karena memang berdasarkan perkiraan para ahli ekonomi, resesi global itu baru akan dirasakan di triwulan III tahun 2023 ini. Kita berharap dampak dari resesi global tersebut tidak akan begitu besar bagi industri yang ada di Batam nantinya,” imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Bidang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia, Tjaw Hioeng. Penurunan nilai ekspor tersebut disebabkan oleh turunnya sektor migas maupun nonmigas selama bulan Januari 2023.

Baca Juga: PLN Peduli Hadir untuk Korban Longsor di Natuna, Beri Paket Sembako Hingga Pulihkan Listrik

“Ekspor sektor migas turun sebesar 19,01 persen, sedangkan sektor nonmigas turun sebesar 4,44 persen,” katanya.

Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, ekspor Kota Batam mengalami kenaikan senilai US$ 162,63 juta (15,43 persen). Kenaikan nilai ekspor Januari 2022 dibanding Januari 2023 disebabkan oleh kenaikan ekspor sektor nonmigas sebesar 19,12 persen.

“Khusus non migas memberikan andil sebesar 58.05% bagi pertumbuhan ekonomi Batam di tahun 2022. Turunnya tidak terlalu signifikan hanya 4.44%. Tentunya, kita harapkan pada bulan-bulan berikutnya tetap stabil,” imbuhnya.(*)

Reporter: Eggi Idriansyah

spot_img

Baca Juga

Update