batampos – Kebakaran yang terjadi di kantin SMAN 1 Batam, Selasa (18/10) dini hari tidak membuat proses belajar mengajar di sekolah tersebut terganggu.
Kepala SMAN 1 Batam, Bahtiar, mengatakan, kebakaran diduga akibat korsleting listrik di ruang kantin sekolah.
Ia mengatakan, api cepat membesar karena banyak tabung gas di dalam kantin sekolah, sehingga proses pemadaman menjadi sedikit lama.
“Hanya kantin saja yang terjadi korslet. Tidak sampai ruangan lain,” ujar Bahtiar, Selasa (18/10/2022).
Ia juga memastikan, proses belajar mengajar di sekolah tersebut tidak terganggu. Siswa-siswi tetap belajar seperti biasa. Selain itu pihaknya akan segera melakukan perbaikan terkait kondisi instalasi listrik yang terbakar untuk segera diganti.
“Iya, pastilah kita perbaiki dan kita perbaharui,” ungkap Bahtiar.
Sebelumnya, Kebakaran terjadi di kantin SMAN 1 Batam, Selasa (18/10) dini hari. Tiga unit mobil damkar diturunkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Kapolsek Sekupang, Kompol Yudha Suryawardana, membenarkan informasi tersebut. Pihaknya mendapatkan laporan dari warga sekira pukul 23.30 WIB bahwa telah terjadi kebakaran di SMAN 1 Batam. “Mendapat laporan itu unit patroli bersama Reskrim Polsek Sekupang langsung menuju TKP kebakaran,” ujarnya.
Peristiwa kebakaran itu berlangsung cukup lama, dalam dua jam api dapat dipadamkan oleh para petugas kebakaran dibantu warga. Akibat peristiwa kebakaran tersebut menghanguskan satu blok kantin sekolah. Beruntung api dapat dijinakan petugas sehingga tidak menyebar ke ruangan lain.
“Api dapat baru dipadamkan sekitar pukul 00.30 WIB,” tambah Yudha.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Batam Raja Azman ikut turun di lokasi. Kebakaran diduga konsleting instalasi listrik di kantor sekolah. Raja menyarankan ke pihak sekolah untuk melakukan revitalisasi instalasi arus listrik di kantin sekolah untuk menghindari terjadinya kebakaran kembali.
“Ya, dugaan awal itu karena konsleting,” ujarnya.
Sementara itu Sunaryo penjaga sekolah yang mengetahui pertama kali terjadinya kebakaran itu menceritakan api terlihat dari kantin sekolah. “Saya mendengar letupan-letupan, saya cari sumber suara yang ternyata berasal dari kantin. Saya lihat percikan api sudah mulai membesar,” ujarnya.(*)
Reporter: Rengga Yuliandra