Senin, 30 September 2024

Ini Pengakuan Dua Pelaku Jambret Turis Belanda di Batam

Berita Terkait

spot_img
IMG 0163 scaled e1690433762130
Salah satu pelaku jambret yang ditangkap polisi dihadiahi timah panas. F.Yofi Yuhendri/Batam Pos

batampos – Pelaku jambret turis Belanda di Penuin, Batam, akhirnya ditangkap di 2 lokasi berbeda oleh Satuan Reserse Kriminal Polresta Barelang bersama Unit Reskrim Polsek Lubukbaja. Keduanya yakni M. Yusuf Siregar, 44, dan Safrudin, 35.

Yusuf merupakan resedivis dan sudah 4 kali masuk bui. Terakhir, ia bebas pada Januari 2023, dan bekerja sebagai buruh bangunan.



“Kemarin karena tidak ada uang lagi dan ketemu teman ini (Safrudin). Makanya menjambret,” kata pria asal Pematang Siantar ini.

Baca Juga: 2 Hari Beraksi di 2 Lokasi, Kaki Penjambret Turis Belanda Dihadiahi Timah Panas

Ia mengaku hasil kejahatan tersebut digunakan untuk bermain judi slot. Kemudian sisanya untuk kebutuhan sehari-hari

“Habis main slot. Sempat bawa anak istri jalan-jalan juga,” kata ayah 3 anak ini.

Sementara Safrudin mengaku mengenal Yusuf saat mendekam di Lapas Kelas IIA Barelang pada 2017 lalu. Usai bebas, ia kembali ke kampung halamannya di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

“Kemarin masuk penjara kasus sajam (senjata tajam). Dari kampung ke Batam lagi. Baru sebulan di Batam, ketemu dia (Yusuf),” katanya.

Baca Juga: Polda Kepri Ajak Pelaku Pariwisata Unduh Aplikasi Polri Super App, Ada Fitur Panggilan Darurat ke Polisi

Ia mengaku motor yang digunakan untuk menjambret tersebut merupakan pinjaman dari rekannya. Sementara hasil kejahatannya tersebut juga habis digunakan untuk judi slot.

“Uangnya habus main slot,” tutup ayah 1 anak ini.

Dengan adanya kejadian ini, Kapolresta Barelang, Kombes Nugrogo Tri Nuryanto mengimbau kesadaran masyarakat untuk menjaga keamanan Batam.

“Jangan sampai kejadian lagi. Ada tamu asing dijaga, jangan dijambret. Ini sama dengan menutup rezeki masyarakat kita,” katanya.

Selain meminta kesadaran masyarakat, untuk mengantisipasi kejadian ini, Nugroho berjanji akan meningkatkan patroli.

“Intinya kesadaran masyarakat. Karena kejadian seperti ini tersiar ke negara tamu. Tamu harus dihargai, bukan malah dijambret,” tutupnya. (*)

 

 

Reporter: YOFI YUHENDRI

spot_img

Update