batampos – Adrian, salah seorang korban tenggelam yang selamat di perairan dekat Bandar Abadi Shipyard, menceritakan pengalamannya ke batampos.
Adrian mengatakan, kejadian bermula saat dia dan kawan-kawannya memancing, menggunakan sampan di perairan depan PT Bandar Abadi Shipyard. Saat memancing itu, kapal tongkang lewat dekat sampan mereka.
Kapal tongkang yang lewat itu, menyebabkan gelombang dan mengarah ke sampan ditumpangi Adrian dan kawan-kawannya (Josua, Johan, Delvin, Aidil dan Dion).
Gelombang tersebut membuat sampan yang dinaiki para remaja dari Kampung Cunting, Tanjunguncang itu, meluncur menuju ke arah kapal tongkang.
Baca Juga: Berkat Satu Anak Ini, 4 Anak Tenggelam di Tanjunguncang Bisa Diselamatkan
Sampan itu menabrak kapal tongkang, dan akhirnya terbalik. Kejadian itu sangat mencekam bagi Adrian.
Ia masih mengingat jelas, detik-detik terakhir sampan mereka naiki menabrak kapal tongkang.
“Saya paling terakhir lompat,” kata Adrian.
Aidil dan Delvin, kata Adrian sudah duluan lompat. Namun, ia tidak melihat kawannya itu sama sekali.
Adrian mengatakan, salah seorang yang dilihatnya adalah Dion. Ia berusaha menarik Dion, sebab kawannya ini tidak pandai berenang.
“Saya pegangin besi panjang di kapal tongkang itu,” ujar Adrian.
Baca Juga: 6 Anak Tenggelam di Tanjunguncang, 2 Belum Ditemukan
Setelah memegang besi panjang itu, Adrian dan Dion berteriak minta tolong. Teriakan keduanya, didengar pekerja di Bandar Abadi.
Tim penolong dari PT Bandar Abadi berhasil menyelamatkan empat remaja, yang kebetulan masih terlihat di lokasi kejadian. Sementara dua orang lainnya sudah tidak kelihatan lagi.
Direktur PT Bandar Abadi Shipyard, Maslina kepada Batam Pos mengakui adanya kejadian tersebut.
Dia membantah jika tenggelamnya keenam bocah itu ditabrak kapal, seperti yang disampaikan masyarakat di lokasi kejadian sebelumnya.
Ia menegaskan Bandar Abadi justru sebagai penolong para korban tenggelam tersebut.
Baca Juga: Anak Tenggelam di Tanjunguncang, Akibat Disenggol Kapal
“Bandar Abadi posisi menolong korban dengan speedboat yang ada. Namun, hanya tiga yang dapat diselamatkan di lokasi kejadian. Satu orang lagi kami temukan sudah terseret arus, sampai ke perairan sekitar PT Caterpillar. Dua lagi tidak kami temukan,” ujar Maslina.
Setelah kejadian itu, Maslina melaporkan kejadian tersebut, ke Polsek Batuaji dan Basarnas.
“Jadi gak ada kapal yang menabrak. Mereka terseret arus, saat masuk ke laut,” ujar Maslina.
Kapolsek Batuaji, Kompol Restia Octane Guchy mengaku, pencarian korban masih terus berlangsung.
Penanganan kasus tenggelamnya enam remaja ini diserahkan ke Polisi Air Polresta Barelang.
“Masih dicari, ditangani Polair Polresta Barelang sekarang,” ujar Guchy.
Reporter: EUSEBIUS SARA