batampos – Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Batam Suhar menyebutkan, berdasarkan fakta di lapangan ada beberapa penyebab banjir di Batam. Diantaranya, perubahan tata guna lahan dari awalnya daerah resapan air jadi daerah terbangun termasuk juga aktivitas cut and fill.
Selain itu ada juga karena kurangnya kesadaran masyarakat dengan membuang sampah, membangun di atas drainase, dan menutup drainase.
“Ada juga karena pengaruh pasang surut, adanya jaringan utilitas yang berada di drainase seperti pipa ATB, PLN dan PGN, curah hujan tinggi,” terangnya
Banjir di Batam, lanjutnya, juga disebabkan oleh sinkronisasi pemanfaatan lahan dengan sistem drainase atau lahan sudah dialokasikan kepada pengembang, space saluran tidak ada serta kapasitas saluran yang sudah tidak mampu menampung debit air.
Baca Juga:Â Ada 21 Titik Rawan Banjir di Batam, Ini Lokasinya
“Jadi ada banyak penyebab yang menyebabkan banjir di Batam ini,” tuturnya.
Sementara itu data DBMSDA berdasarkan hasil inventarisasi jumlah drainase eksisting yang ada di Batam saat ini adalah drainase primer sebanyak 121 ruas, dengan panjang 108.525 meter. Lalu ada juga drainase sekunder sebanyak 1065 ruas, dengan panjang 478.890 meter.
Dari jumlah drainase eksisting yang ada, seluruhnya masih berfungsi. Namun demikian ada sebagian drainase yang tidak dapat berfungsi maksimal akibat sampah, sedimentasi, dan dimensi saluran yang tak memadai.
“Untuk penanganan tersebut maka dilakukan pembersihan atau pengerukan saluran dengan menggunakan tenaga manusia maupun alat berat. Sedangkan untuk saluran yang tidak memadai dimensinya maka dilakukan pelebaran saluran baik secara permanen (pembangunan fisik) maupun non permanen (normalisasi),” ungkap Suhar.
Baca Juga: Jam Operasional Parkir dari Pukul 06.00-22.00, Dishub Batam: Di Luar Itu Parkir Liar
Selain itu, DBMSDA menargetkan delapan titik banjir bisa berkurang di tahun ini. Salahsatu upaya yang dilakukan adalah dengan pembangunan fisik drainase dan normalisasi saluran.
Delapan titik yang direncanakan dilakukan pembangunan fisik dan normalisasi drainase tahun ini adalah di jalan depan Villa Panbil, jalan Trans Barelang (Depan Perumahan Cipta Asri), jalan depan SP Plaza, jalan depan Villa Muka Kuning, jalan depan Kantor Camat Nongsa, kawasan Marina City, kawasan Greenland, dan Tiban Center.
“Delapan titik kita proyeksikan berkurang di tahun 2024,” pungkasnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra