batampos – Ahmad Yuda Siregar, belum sepenuhnya jujur dengan motif pembunuhan terhadap Te, isteri keempatnya yang merupakan mantan Direktur RSUD Padang Sidempuan. Sepekan mendalami motif pembunuhan sadis ini polisi belum menyimpulkan secara pasti.
Pengakuan terakhir pelaku, bahwa dia membunuh korban karena permintaan uang Rp 50 miliar untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah tidak dipenuhi korban belum bisa dibuktikan secara detail. Latar belakangnya sebagai pekerja serabutan membuat polisi ragu jika ia benar-benar ingin terjun ke dunia politik.
Seperti diketahui, Ahmad Yuda ini tidak diketahui secara pasti pekerjaan atau profesinya. Namun kepada orang banyak dia mengaku sebagai pengusaha yang bergerak di bidang pengembang perumahan. Namun itu tidak bisa dia buktikan. Pekerjaannya misterius.
Baca Juga:Â Dua Tersangka Penyebar Hoaks Tentang Ustaz Abdul Somad Diserahkan ke Kejari Batam
Atas ketidakjelasan latar belakangan kerjanya ini membuat polisi ragu dengan pengakuannya yang membunuh korban karena keinginan menjadi kepala daerah tidak didukung korban. Polisi terus berusaha mengorek informasi agar bisa menguak motif yang sesungguhnya.
“Masih terus kita dalami. Belum ada temuan baru,” ujar Kanit Reskrim Polsek Batuaji Iptu M Yuda Firmansyah, Selasa (21/11).
Polisi juga kembali memeriksa keluarga korban untuk mengetahui lebih dalam sepak terjang pelaku ataupun korban dalam hal pengakuan motif pembunuhan ini. Polisi ingin ungkap yang sesungguhnya.
Sementara Bunga, isteri muda pelaku yang disebutkan terlibat dalam kasus pembunuhan korban ini juga akan diperiksa. Bunga belum ditetapkan sebagai tersangka tambahan sebab polisi masih memburunya. Bunga kabur ke kampungnya di Medan usai Yuda membunuh korban. “Bunga juga masih kami cari,” kata kanit.
Baca Juga:Â Pelaku Kekerasan Seksual Anak di Nongsa Terancam Penjara 15 Tahun
Seperti diberitakan sebelumnya, Te ditemukan tewas mengenaskan di Perumahan Mukakuning Indah I Blok AD nomor 04, Batuaji,Sabtu (4/11). Dia dibunuh secara keji kemudian dibakar oleh pelaku. Te adalah orang penting di lingkungan pemerintah Padang sidempuan, Sumatera Utara.
Polsek Batuaji yang melakukan olahr TKP dan evaluasi jenazah korban mendapat kondisi korban dalam keadaan 90 persen hangus terbakar dengan tubuh posisi telungkup diatas dipan tempat tidur, sementara kasur atau tempat tidur berada di sebelah kanan tubuh korban dengan posisi berdiri tersandar pada dinding kamar rumah.
Korban menggunakan pakaian daster lengan panjang berwarna merah, celana dalam berwarna abu-abu gelap. Didapati kepala korban dibungkus menggunakan bungkusan plastik sampah berwarna hitam serta lumuran darah didalam kantong plastik tersebut.
Berdasarkan barang bukti yang ada polisi menganalisa bahwa pelaku berupaya membuat skenario bahwa korban meninggal karena musibah kebakaran. Ini berdasarkan barang bukti yang di jumpai di lokasi kejadian.
Barang bukti ini berupa tujuh tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram. Delapan botol bekas yang biasa dipakai untuk jualan pertalite eceran serta sisa-sisa kayu kebakaran yang terhubung ke jenazah korban dan tabung gas. Diduga pelaku berusaha membakar ruangan bersama korban yang sudah meninggal karena penganiayaan tadi untuk menghilangkan jejak. (*)
Reporter: Eusebius Sara