Senin, 23 September 2024

Ini Reaksi Bacaleg di Batam Terhadap Keputusan MK Terkait Sistem Pemilu Terbuka

Berita Terkait

spot_img
Pemungutan Surat Suara Simulasi KPU Kota Batam Dalil Harahap1 scaled e1655356127508
Ilustrasi: Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Sejumlah bakal calon legislatif (Bacaleg) di Kota Batam mengapresiasi dan menyambut baik atas putusan Mahkmah Konsitusi (MK) yang telah menolak gugatan para pemohon uji materi terkait sistem pemilu proporsional terbuka.

Caleg milenial Abdurrachman Zhafir Ria Saptarika salah misalnya. Pria 27 tahun itu menilai, dengan ditolaknya permohonan para pemohon uji materi, MK mempertegas bahwa penerapan sistem proporsional terbuka sudah sesuai amanat konstitusi.



“Alhamdulillah MK sudah memutuskan sistem proporsional terbuka tetap digunakan pada pemilu 2024. Putusan ini tentu menjadi angin segar bagi perpolitikan Indonesia, ” ujar Zhafir.

Baca Juga: Sidang Perdana, Mantan Anggota DPRD Batam David Dijerat Pasal Pemakai

Menurutnya, dengan sistem pemilu terbuka ini memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta pemilu untuk berjuang.

Lewat sistem ini masyarakat juga dapat menentukan siapa yang akan dipilihnya sebagai wakil rakyat di DPRD.

“Juga dengan sistem seperti ini lebih condong sebagai petugas rakyat, bukan sebagai petugas partai. Lalu cendrung rakyat akan dekat dengan calon yang di pilih karna di pilih langsung oleh rakyat, ” ungkap politikus dari PKS tersebut.

Baca Juga: Oknum TNI AL Ditetapkan Tersangka Dalam Kasus PMI Ilegal

Hal senada dikatakan politikus Partai Gelora, Riky Indrakari. Ia mengatakan, putusan ini menjadi momen kemenangan bersama dari hasil perjuangan seluruh pihak, terkhusus buah perjuangan Partai Gelora yang dari awal mendukung sistem proporsional terbuka tetap diterapkan pada Pemilu 2024.

“Alhamdulillah, putusan MK patut kita apresiasi karena tetap mempertahankan sistem proporsional terbuka pada pemilu legislatif 2024 nanti, ” ungkap Riky.

Menurutnya, melalui sistem proporsional terbuka, partisipasi individunya akan jadi sangat tinggi. Artinya kedaulatan rakyat tidak terganggu.

Baca Juga: Krisis Air di Tanjunguncang, Warga: Hancur Ekonomi dan Kesehatan Kami Karena Masalah Air Ini

Sebaliknya jika diberlakukan proporsional tertutup, maka kedaulatan partai yang akan lebih besar. Tapi partisipasi individu akan cenderung akan lebih rendah.

“Sistem proporsional terbuka dipandang memiliki kedakatan langsung antara para wakil rakyat dan pemilihnya. Kami Partai Gelora sejak awal mendukung sistem proporsional terbuka,” pungkasnya. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update