batampos – Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 14 Juni 2024, lalu menjadi ajang penyerahkan penghargaan kepada 15 penerima Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award. Mereka adalah:
- TPID Provinsi Berkinerja Terbaik Kawasan Sumatra, Provinsi Kepulauan Riau;
- TPID Provinsi Berkinerja Terbaik Kawasan Jawa-Bali, Provinsi Jawa Tengah;
- TPID Provinsi Berkinerja Terbaik Kawasan Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan;
- TPID Provinsi Berkinerja Terbaik Kawasan Sulawesi, Provinsi Sulawesi Tenggara;
- TPID Provinsi Berkinerja Terbaik Kawasan Nusamapua, Provinsi Nusa Tenggara Barat;
- TPID Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik Kawasan Sumatra, Kota Pekanbaru;
- TPID Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik Kawasan Jawa-Bali, Kota Madiun;
- TPID Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik Kawasan Kalimantan, Kota Banjarmasin;
- TPID Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik Kawasan Sulawesi, Kabupaten Bone;
- TPID Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik Kawasan Nusamapua, Kota Mataram;
- TPID Kabupaten/Kota Berprestasi Kawasan Sumatra, Kabupaten Tanah Datar;
- TPID Kabupaten/Kota Berprestasi Kawasan Jawa-Bali, Kabupaten Kebumen;
- TPID Kabupaten/Kota Berprestasi Kawasan Kalimantan, Kabupaten Kutai Kartanegara;
- TPID Kabupaten/Kota Berprestasi Kawasan Sulawesi, Kabupaten Boalemo; dan
- TPID Kabupaten/Kota Berprestasi Kawasan Nusamapua, Kabupaten Lombok Barat.
Adalah Presiden RI, Joko Widodo yang menyerahkan penghargaan. Dalam sambutannya, Kepala Negara mengapresiasi kerja keras Tim Pengendalian Inflasi (TPI) baik di tingkat pusat maupun daerah dalam mengendalikan inflasi sehingga berada di angka 2,84 persen pada bulan Mei 2024.
“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya pada Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Tim Pengendalian Inflasi daerah yang telah bekerja keras, yang telah berusaha keras untuk mengendalikan inflasi sehingga yang terakhir di Bulan Mei yang lalu inflasi kita berada diangka 2,84 persen. Ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia,” kata Presiden.
Meski demikian, Presiden mengingatkan pemerintah daerah untuk tetap waspada dan berhati-hati dengan memonitor secara langsung pertumbuhan ekonomi di lapangan. Hal ini dikarenakan dampak dari pertumbuhan ekonomi dan inflasi dirasakan secara langsung oleh rakyat.
“Sekarang inflasinya 2,84 (persen), growth, pertumbuhan ekonominya 5,11 persen. Nah ini segar kalau seperti ini. Tapi kita harus tetap waspada, hati-hati tidak boleh lengah tantangan ke depan tidak mudah,” lanjutnya. (*)