Sabtu, 1 Februari 2025

Inovasi, Kremasi Rendah Karbon

Berita Terkait

spot_img
Diskusi inovasi mengurangi karbon untuk kremasi. (Azis / Batam Pos)

batampos – Indonesia dan Taiwan berkolaborasi untuk mengurangi emisi karbon melalui rencana inovatif yang melibatkan kremasi rendah karbon dan perdagangan hak karbon. Rencana ini diprakarsai oleh Asosiasi Bisnis Indonesia (IBA) dan perusahaan Camel Asia.

Kerjasama ini juga melibatkan Profesor Li Hongyuan, mantan Menteri Dalam Negeri Taiwan yang bergerak di bidang ekologi dan perlindungan lingkungan, dan Profesor He, ahli hak karbon di bidang teknik lingkungan.


Ketua IBA Shan Shan, mengatakan, rencananya tempat kremasi tinggi karbon yang sudah digunakan di berbagai daerah akan diperbaiki menjadi tempat kremasi rendah karbon.

“Abu akan ditempatkan di taman kehidupan yang ramah lingkungan di gunung Jin Gang di bagian tengah dan selatan Pulau Bintan,” kata dia

Cara ini sangat menghemat konsumsi lahan, mengurangi luas deforestasi, dan mengurangi emisi karbon. Taman tersebut saat ini berencana untuk memasok 300.000 tempat, dengan penilaian awal sebesar SGD 3 miliar.

Baca Juga: Warga Batam! Ada Relaksasi PBB Pada Triwulan Pertama dan Kedua

“Proyek ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk menjadi negara perdagangan hak karbon terbesar di dunia,” katadia.

Mantan Menteri Prof Lee Hong Yuan, menyebut selain mengurangi emisi karbon, proyek ini juga akan mendorong pembangunan ekonomi Indonesia.

“Abu yang disimpan di taman kehidupan dapat digunakan untuk menghasilkan listrik tenaga panas bumi,” ujarnya.

Selain itu, Taman Kehidupan juga akan menjadi tujuan wisata baru di Pulau Bintan.

“Implementasi rencana inovatif ini akan mendorong pembangunan ekonomi Indonesia melalui upaya perlindungan lingkungan hidup tingkat lanjut,” katadia.

Kerjasama ini merupakan langkah penting bagi Indonesia dan Taiwan untuk mengurangi emisi karbon dan berkontribusi bagi pembangunan berkelanjutan di dunia. (*)

 

Reporter: Azis maulana

spot_img

Update