batampos.co.id– Aktivitas belajar mengajar di Sekolah Tunas Indonesia di samping perumahan Puteri Tujuh, Kelurahan Kibing, Batuaji terhambat sejak Senin (14/11). Itu karena instalasi kabel listrik sekolah rusak total. Kerusakan ini diduga sengaja dilakukan oleh orang tak dikenal, Minggu (13/11) saat sekolah sedang libur.
Pimpinan Sekolah Tunas Indonesia Nurani Sinuraya sebut puluhan siswa yang sedang mengikuti ujian semester harus dialihkan ke sekolah lain di Taman Lestari. “Tak bisa berbuat apa-apa karena ujian ini berbasis komputer. Jaringan kelistrikan sekolah rusak total,” ujarnya, Rabu (17/11).
BACA JUGA:Â Sambangi SMAN 19, Tim Pengawas Pendidikan Kepri Nilai Kinerja Kerja Kepala Sekolah
Dikatakan Nurani, kejadian itu sudah dilaporkan ke Mapolsek Batuaji.Dia berharap polisi segera mengungkap siapa pelaku pengrusakan jaringan listrik sekolah tersebut.
“Semacam teror dan intimidasi gitu pengerusakan ini. Pelaku hanya menggunting kabel-kabel listrik saja. Barang lain aman. Sampai congkel semua pintu sekolah hanya untuk gunting semua instalasi listrik sekolah. Barang sekolah tak ada yang hilang,” tutur Nurani.
Dijelaskan Nurani, pengrusakan ini diduga ada kaitan dengan masalah lahan lapangan olahraga sekolah. Dimana lahan dan lapangan olahraga sekolah mereka selama ini, digunakan sekelompok orang untuk berjudi dan tempat menengguk minuman keras. Pihak sekolah tentu risih sebab, aktivitas yang bertentangan dengan hukum ini terjadi di depan sekolah mereka. Pihak sekolah berniat membangun tembok pembatas di sekeliling komplek sekolah namun tak diizinkan oleh sekelompok orang menggunakan lahan itu. Perselisihan sering terjadi sehingga kemungkinan besar pengrusakan ini berkaitan dengan masalah lahan tersebut. “Apapun masalahnya kami mohon agar polisi mengusut tuntas kasus pengerusakan ini. Ini sekolah untuk mencerdaskan anak bangsa kok diganggu. Kasus ini bukan kasus making tapi semacam intimidasi dan teror,” Nurani.
Kanit Reskrim Polsek Batuaji Ipda Budi Santosa membenarkan adanya laporan tersebut dan pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Lagi didalami,” ujar Budi. (*)
Reporter: Eusebius Sara