batampos – Perilaku membuang sampah sembarangan dan intensitas hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini memperburuk kondisi drainase yang ada di wilayah Batuaji dan Sagulung. Banyak drainase yang kembali mampet karena tersumbat material tanah dan sampah yang dibuang masyarakat. Jalur penyeberangan air atau gorong-gorong hampir semuanya bermasalah karena sumbatan sampah dan tanah.
Pemko Batam telah berupaya keras menormalkan drainase dengan sejumlah proyek normalisasi drainase dan gorong-gorong. Namun, material sampah dan tanah dari pemukiman yang terbawa arus menyumbat gorong-gorong atau jalur drainase induk sehingga menimbulkan banjir.
Beberapa waktu lalu, terjadi banjir parah di simpang TMP Bulan Gebang dan depan Sekolah Putera Batam. Air naik merata di kedua di sisi jalan dua jalur tersebut. Ini terjadi karena gorong-gorong yang telah dilebarkan sebelumnya tersumbat sampah dan material tanah. Hingga saat ini banjir karena persoalan serupa masih terjadi di beberapa titik jalan di Batuaji dan Sagulung.
Baca Juga:Â Pemerintah Akan Terbit Regulasi Biaya Pemakaman
Jalan depan perumahan Puteri Tujuh, depan SPBU Simpang Basecamp, kawasan SP Plaza misalkan, selalu digenangi air saat hujan. Air naik hingga setinggi lutut orang dewasa sehingga menyulitkan pengendara untuk melintas.
Arwin, masyarakat Batuaji menuturkan, ini persoalan lama yang mana penyebabnya adalah drainase. Drainase di Batuaji dan Sagulung saling berhubungan satu sama lain sehingga perlu perbaikan atau pemeliharaan yang merata dari hilir hingga ke hulu.
“Kalau Batuaji saja yang dibenahi atau Sagulung saja maka banjir tetap terjadi. Air mengalir ke Sagulung dari sebagian besar wilayah Batuaji ini,” ujarnya.
Baca Juga:Â Pembalap Liar Belum Jera, Masih Banyak Beraksi di Jalanan
Selain meningkatkan program normalisasi drainase, masyarakat juga berharap ada peningkatan sistem pengangkutan sampah di perumahan agar masyarakat tak terbiasa dengan membuang sampah ke pinggir jalan ataupun di sembarangan tempat.
“Sampah ini juga jadi masalah banjir. Orang buang ke jalan karena tong sampah depan rumah sudah penuh. Ini juga harus diperhatikan,” kata Hendrik, warga lainnya. (*)
Reporter: Eusebius Sara