Rabu, 18 September 2024
spot_img

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Rahman Padak Ditunda

spot_img

Berita Terkait

spot_img
IMG 20240624 WA0129
Rahman Padak pelaku pembunuhan terhadap Jimmy Hutasoit saat menjalani persidangan di Pengadilan Negeri, Batam. Foto: Yashinta/ Batam Pos

batampos – Sidang tuntutan pidana Rahman Padak, terdakwa pembunuhan Jimmy Hutasoit ditunda majelis hakim Pengadilan Negeri Batam, Senin (29/7). Alasan penundaan, karena tuntutan dari jaksa penuntut umum (JPU) belum siap.

Sebelum sidang ditunda, majelis hakim yang dipimpin Douglas sempat menanyakan kesehatan terdakwa, dan dijawab oleh Rahman dalam kondisi sehat. Karena itu, ia siap mendengar tuntutan dari JPU.



“Sidang dibuka untuk agenda hari ini tuntutan. Bagaimana jaksa penuntut umum, silahkan bacakan tuntutan,” ujar Douglas.

Baca Juga: Istri Jimmy Hutasoit Minta Pembunuh Suaminya Dihukum Setimpal

Mendengar permintaan hakim, JPU Abdullah langsung menyatakan jika tuntutan belum selesai. Dan minta waktu untuk majelis hakim menunda sidang. “Kami minta waktu yang mulia, tuntutan belum siap,” kata jaksa Abdullah.

Permintaan JPU tersebut dikabulkan hakim, sembari mengetuk palu penundaan sidang. Sementara terdakwa yang sidang didampingi penasehat hukum, dikembalikan ke dalam tahanan.

Sebelumnya, Rahman Padak bersimpuh memohon maaf kepada Ida Cristiani, istri dari Jimmy Hutasoit usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Batam, Senin (22/7). Ia menyesal telah membunuh Jimmy dan berharap mendapat maaf dari Ida Cristiani.

Permintaan maaf Rahman tak bisa dijawab Ida. Sebab wanita yang telah memiliki 3 anak ini terus menangis. Yang oleh penjaga tahanan langsung membawa terdakwa lagi ke ruang tananan sementara.

Diketahui, Rahman membunuh Jimmy Hutasoit saat berada di dalam kantor pemasaran perumahaan di Tiban. Jimmy dibunuh dengan cara ditebas pakai parang saat sedang live memasarkan produk perumahaan. Antara Jimmy dan Rahman juga tak saling kenal.

Motif pembunuhan Rahman berawal dari sakit hatinya kepada kepala keamanan hingga manager perusahaan properti yang tak juga membayar gajinya.

Padahal, ia sudah bolak-balik meminta, agar gaji tersebut dibayar, karena butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari. Namun di lokasi, Rahman hanya mendapati Jimmy yang tengah memasarkan perumahaan tersebut secara online. (*)

Reporter: Yashinta

spot_img
spot_img

Update