batampos – Aktifitas berkendaraan di sepanjang jalan S Parman Seibeduk semakin tak nyaman dari waktu ke waktu. Jalan berlubang, macet pada jalan satu jalur saat jam sibuk, hingga padamnya lampu penerangan jalan umum (PJU) di malam hari jadi keluhan serius masyarakat di sana.
Masyarakat berharap ini secara diperhatikan pemerintah sebab, sudah terlampau banyak korban akibat persoalan-persoalan tersebut. Kecelakaan lalu-lintas akibat kerusakan jalan sudah tak terhitung jumlahnya.
Korban terbaru adalah Syarifa, warga perumahan Bidaayu. Wanita buruh pabrik di Mukakuning ini tersungkur bersama sepeda motor nya karena terjebak di lokasi di jalan rusak depan perumahan Bidadari, Selasa (20/8) malam. Suasana jalan yang gelap gulita karena padamnya lampu PJU membuat wanita muda ini terjungkal. Diapun batal bekerja karena alami luka lecet di bagian tangan dan kaki.
“Ampun dah, makin seram saja jalan piayu ini. Sudahlah banyak lubang, gelap pula di malam hari. Pagi hari macetnya minta ampun. Kapan lah ini diperhatikan, ” ujar Syarifa, Rabu (21/8).
Untuk jalan berlubang dan rusak diakui warga pengguna jalan di sana terjadi hampir merata di sepanjang ruas jalan S Parman termasuk ke arah Kampung Bagan. Bahkan kerusakan paling parah justru jalan satu jalur menuju kampung Bagan.
Ini tidak saja menyebabkan kecelakaan lalu-lintas tapi juga macet di pagi dan sore hari. Kendaraan yang keluar serentak karena rutinitas harian masyarakat akhirnya berjubel tak beraturan. Kendaraan tak bisa melaju cepat karena kondisi jalan yang rusak parah tadi.
“Kerusakan jalan ini karena kendaraan proyek pematangan lahan. Truk pengangkut tanah dengan muatan berat bebas hilir mudik sepanjang waktu, jalan jadi tambah rusak, ” tutur Imran, warga Kampung Bagan.
Saat dijumpai Batam Pos warga di sana umumnya menyampaikan keluhan yang sama. Akses jalan utama perlu perhatian yang lebih dari Pemerintah Daerah. Pelebaran jalan, perbaikan pada lokasi jalan yang rusak hingga peningkatan lampu PJU sangat diperlukan saat ini di sana.
“Tiga persoalan ini yang buat orang sering kecelakaan. Semoga ini secara diatasi karena memang sudah sangat tidak nyaman lagi jalan di Piayu ini. Mau jalan utama, jalan pemukiman juga sama kondisinya, ” tutur Ummar, warga pengguna jalan lainnya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam Suhar mengakui persoalan-persoalan tersebut. Penanganan akan dilakukan secara bertahap sesuai anggaran yang ada. Jalan rusak penanganan baru bisa sebatas tambal sulam. Sementara pelebaran ruas jalan belum bisa dipenuhi tahun ini.
“Kalau untuk lampu PJU akan segera kami tangani, ” ujar Suhar. (*)
Reporter: Eusebius Sara