batampos – Jalan R Suprapto di Batuaji dan Sagulung dalam kondisi rusak parah. Kerusakan ini menghambat arus lalulintas sebab menimbulkan kemacetan saatjam sibuk. Kendaraan harus melaju pelan agar kendaraanya tidak rusak ataupun terjadi kecelakaan di lokasi jalan berlubang.
Pantauan di lapangan, sedikitnya ada dua titik jalan rusak yang menyebabkan kemacetan arus lalulintas saat jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Dua titik ini ada di jalur jalan menuju Batuaji yakni di turunan Bukit Daeng dan di depan kawasan Sentosa Perdana (SP) Plaza, Sagulung.
Kerusakan di dua titik ini cukup parah. Hampir seluruh ruas jalan berlubang sehingga kendaraan harus berjalan pelan untuk melewatinya.
Baca Juga:Â Jaksa Pastikan Syarat Formil Dakwaan Perkara Rusuh Bela Rempang Sudah Tepat
Jalan turunan bukit Daeng kemacetan bisa sampai di dan Mukakuning pada sore hingga malam hari. Begitu juga depan SP Plaza kemacetan panjang dari depan Perumahan Villa Mukakuning.
Kerusakan di dua titik jalan karena aspal jalan yang pecah akibat padatnya kendaraan lalulintas. Intensitas hujan yang cukup tinggi belakangan ini memperburuk kondisi jalan.
“Kalau kecelakaan saat hujan sering terjadi, ya gimana lubangnya cukup dalam dan menyebar di seluruh ruas jalan. Macet tak bisa dibilang lagi. Setiap sore dan pagi pasti macet,” kata Supardi, warga Batuaji, Senin (8/1).
Baca Juga:Â Ini Pandangan Caleg Partai Nasdem Soal Nasib dan Hak Buruh di Batam
Selain dua titik rusak parah ini ada juga titik kerusakan lain seperti depan SPBU simpang Basecamp. Pecahan aspal yang mulai banyak ini berpeluang bertambah besar jika tidak segera ditangani.
Hilir mudik kendaraan umum dan kendaraan proyek seperti truk pengangkut material tanah tentu akan memperburuk keadaan jalan nantinya. Berharap ini segera diatasi demi kenyamanan dan kelancaran arus lalulintas.
Seperti diketahui Jalan R Suprapto Batuaji jadi perhatian Pemko Batam sepanjang tahun 2023 lalu untuk pelebaran jalan jadi lima jalur. Namun pelebaran ini belum menyentuh seluruh ruas jalan yang ada sehingga yang rusak akan semakin rusak jika tidak segera dilanjutkan di tahun 2024 ini. (*)
Reporter: Eusebius Sara
