batampos – Pelebaran jalan di Batam berdampak dengan banyaknya halte yang tergusur. Hal itu tentunya cukup menyulitkan warga, terutama yang tengah menunggu kendaraan umum bahkan trans Batam
Kemala, warga Batam mengatakan sejak adanya pelebaran jalan ada beberapa halte yang kena gusur. Bahkan sampai saat ini, halte tersebut tak kembali dibangun.
“Kalau di Tiban ada beberapa halte kalau tak salah. Ada yang dekat Tiban Center, itu udah dibangun. Tapi ada yang dekat jembatan Seiharapan dan dekat Pengadilan Agama, sampai sekarang belum dibangun,” ujar Kemala, kemarin.
Baca Juga:Â Jukir Masih Pakai Karcis Lama: Kutip Rp 4.000 untuk Mobil, Tapi di Karcis Tertera Rp 2000
Menurut dia, keberadaan halte, terutama bagi ia yang kerap berpergian dengan moda transportasi umum sangat dibutuhkan. Halte juga menjadi tempat petunjuk tempat pemberhentian, sekaligus berteduh disaat hujan dan panas.
“Yang di Seiharapan berhenti di bawah jembatan. Ada tanda kecil saja. Susahnya kalau hujan, tak ada tempat berteduh,” sebutnya.
Bahkan dikatakan Kemala, keberadaan halte bis di kawasan kota juga kurang. Seperti di seberang Grand Batam Mall yang jadi tempat pemberhentian bus, tetapi tak ada halte.
“Ada tanda kecil saja, tapi tak ada halte. Bus berhenti di sana. Harusnya kan ada halte, biar masyarakat juga paham itu tempat berhenti dan naik transportasi umum,” ungkap Kemala.
Sementara, Kadishub Batam, Salim membenarkan pelebaran jalan membuat beberapa halte yang terpaksa digusur. Namun, secara bertahap pihaknya sudah mulai kembali melakukan pembangunan.
“Memang ada halte yang kena gusur, tapi sudah mulai kami bangun lagi,” sebutnya.
Baca Juga:Â Pajak Hiburan 40 Persen Tetap Berlaku di Batam Meski Pengusaha Mengeluh
Menurut dia, tahun ini pihaknya juga telah menganggarkan pembangunan 2 halte untuk beberapa kawasan, seperti Tiban dan Batuaji. Bahkan juga ada halte dari trans Batam yang juga dibangun.
“Untuk pastinya saya tak pegang data. Namun tahun ini ada pembangunan halte,” pungkas Salim. (*)
Reporter: Yashinta