batampos – Sejumlah ruas jalan di Kelurahan Sambau, Nongsa rusak parah dan banyak tanpa penerangan jalan umum (PJU).
Rusaknya jalan Sambau dapat terlihat mulai dari depan Perusahaan Green Nongsa City atau Perusahaan Devely, Sambau. Kemudian jalan di depan Perumahan Bida Asri 3 hingga Kaveling Sambau.
Amir, warga Nongsa mengatakan kondisi jalan rusak sudah lama dirasakan warga. Bahkan, pernah beberapa kali diperbaiki warga dengan mengisi jalan berlubang dengan batu-batuan besar.
Baca juga:Dataran Engku Putri Ditutup 10 Hari sampai 20 Agustus, Jelang Peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI
“Sudah lama rusak, tapi tak ada perbaikan. Kalau perbaikan, ya warga yang memperbaiki,” ujar Amir.
Dikatakan Amir, tak hanya rusak, jalan tersebut juga tanpa PJU. Padahal jalan tersebut sudah bertahun-tahun namun tak ada perhatian khusus dari pemerintah.
“Saya tinggal di sini saja sudah 8 tahun, tapi tanpa penerangan sudah lama, sebelum saya tinggal,” jelasnya.
Menurut Amir, karena tidak ada PJU di sekitar tempat tinggalnya, ia merasa tinggal di daerah terisolir. Padahal di daerah lain banyak PJU yang menerangi jalan.
“Jadi memang terasa tinggal di daerah terisolir, jalan rusak dan tanpa lampu. Kalau jalan malam ya, gelap gelapan gitu lah,” ungkapnya.
Ia berharap pemerintah Kota Batam tidak pilih kasih dalam pembangunan di daerah-daerah Batam. Apalagi daerah Nongsa sangat dekat dengan bandara.
“Berharap bisa diperhatikan, karena untuk PJU, kami juga dengan warga lainnya sama-sama bayar pajak dari tagihan listrik. Jadi rasanya percuma saja bayar pajak PJU dari tagihan listrik, kalau PJU sekitar tempat tinggal kami tak ada, ” jelasnya
Hal senada diungkapkan Nur, warga yang kerap melewati jalan tersebut. Menurutnya, kondisi jalan cukup parah, dan tanpa penerangan.
“Beberapa waktu lalu menghadiri pemakaman malam kawan, di sana gelap dan rusak, benar-benar parah. Padahal banyak yang lewat,” ujarnya.
Ia juga merasa melewati jalan Sambau, serasa jalan di daerah pedesaan yang tak terjangkau listrik. Sebab jalan rusak dan tak ada PJU.
“Ya parah sih menurut saya, saya yang tak tinggal di sini saja melihat nya parah. Apalagi warga yang memang tinggal di sana, ” jelas Nur. (*)
Reporter: Yashinta