batampos – Keluhan akan kerusakan jalan di Batuaji dan Sagulung mulai ditanggapi pemerintah. Badan Pengusahaan (BP) Batam menerjunkan pekerja ke lapangan untuk melakukan tambal sulam.
Penambalan dimulai dari jalan rusak di simpang Basecamp akibat padanya kendaraan berat dan truk pengangkut material tanah. Penambalan sudah masuk ke lokasi jalan rusak depan kawasan SP Plaza, Selasa (30/1).
Pantauan di lapangan, perbaikan jalan ini melibatkan belasan pekerja dan alat berat untuk mengikis lokasi jalan berlubang. Lubang yang dikeruk diratakan kemudian ditambal dengan aspal. Pengerjaan masih berlangsung dan arus lalulintas tetap berjalan normal menggunakan separuh bahu jalan.
Baca Juga: Â Truk Tanah Hilir Mudik, Jalan Rusak Makin Banyak di Batuaji, Sagulung dan Seibeduk
Anto, seorang pekerja di lapangan menuturkan perbaikan yang mereka lakukan ini hanya sebatas tambal sulam seperti yang diarahkan oleh BP Batam. Rencananya akan merata seluruh titik jalan rusak di Batuaji dan Sagulung. “Satu-satu titik dulu, tergantung cuaca juga, ” ujarnya.
Perbaikan jalan dengan sistem tambal sulam ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Bina Marga kota Batam Suhar. Penambalan ini dilakukan oleh BP Batam. “Iya itu dari BP Batam,” ujarnya.
Perbaikan ini diapresiasi warga penggunaan jalan, namun besar harapan warga di Batuaji dan Sagulung, perbaikan dilakukan secara merata melalui program atau proyek pelebaran jalan seperti di Simpang Barelang dan Simpang Basecamp. “Karena kalau hanya tambal saja, akan cepat rusak. Jalannya bergelombang nanti dan itu akan mudah rusak,” ujar Herman, warga Batuaji.
Selain perbaikan secara menyeluruh, menyikapi kerusakan jalan yang semakin bertambah banyak ini, masyarakat juga berharap agar aktifitas kendaraan proyek khusus truk pengangkut material tanah yang semakin padat di sepanjang jalan tersebut juga ditertibkan.
“Kalau hanya perbaikan saja dan truk tanah itu tidak ditertibkan ya sama saja. Paling sebulan sudah lubang lagi itu. Truk pengangkut tanah ini yang menjadi penyebab rusaknya jalan di Batuaji ini,” ujar Tian, warga lainnya. (*)
Reporter : Eusebius Sara
