batampos – Hujan terus mengguyur Kota Batam sepanjang November. Jalan-jalan berlubang semakin membahayakan pengguna jalan, terutama di titik-titik rawan seperti Jalan Raja M. Saleh Simpang Cikitsu dan Jalan Selasih Simpang KBC, Batam Center.
Lubang-lubang di aspal menjadi momok bagi pengendara, ibarat jebakan yang menanti korban. Ini bukan sekadar gangguan kecil, tetapi ancaman nyata, terutama bagi pengendara sepeda motor yang harus bertaruh nyawa saat melintas.
“Seperti taruhan nyawa kalau lewat Jalan Cikitsu,” ujar Jimi, warga Perumahan Botania Garden yang setiap hari melewati jalur tersebut untuk bekerja, Jumat (29/11). Ia menceritakan bagaimana lubang-lubang besar dan dalam di jalan itu membuat perjalanan menjadi penuh kewaspadaan.
“Kalau tidak hati-hati, bisa jatuh,” tambahnya.
Kerusakan jalan ini tidak hanya meningkatkan potensi kecelakaan tetapi juga memaksa kendaraan melaju perlahan, sehingga menimbulkan kemacetan di beberapa titik.
Hal serupa terjadi di jalan utama Batuaji-Sagulung yang juga mengalami kerusakan parah, seperti di ruas jalan depan SP Plaza Sagulung. Jalan raya tersebut terlihat berlubang-lubang dan sudah sering terjadi kecelakaan di sana.
“Ini sudah lama berlubang-lubang. Ngeri, apalagi kalau malam hari. Sangat berbahaya untuk pengendara,” ujar Lina, warga Batuaji. Ia berharap pemerintah daerah segera memperbaiki jalan tersebut.
Selain jalan utama, sejumlah ruas jalan yang masuk ke arah perumahan warga juga banyak yang kondisinya memprihatinkan.
Kerusakan Merata di Banyak Lokasi
Kondisi serupa terlihat di Jalan Tenggiri, Tanjungsengkuang, Batuampar. Kerusakan jalan ini sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu dan kerap dikeluhkan warga, namun tak kunjung diperbaiki. Akibatnya, lubang jalan semakin lebar, terutama di musim hujan karena aspal yang semakin lembek.
“Sudah pernah naik di koran juga. Katanya dari Dinas Bina Marga mau ditambal dan diminta sabar karena pengerjaan dilakukan bergantian, tapi nyatanya berbulan-bulan tak ditambal. Makin parahlah rusaknya,” keluh Budi, warga Tanjungsengkuang.
Menurutnya, kerusakan parah terlihat di dekat Simpang Tiga Sekenan, Tanjungsengkuang, dekat warung Bakso Solo. Lubang jalan di area ini berada di sisi kiri dan kanan jalan. Lubang yang mengikis bibir jalan juga ditemukan sepanjang jalan ini hingga ke arah Markas Lantamal IV Batam.
“Apalagi di situ tak ada parit, jadi aliran air dari jalan turunan mengarah ke badan jalan. Kalau sudah ada yang berlubang, pasti tambah parah. Jadi, tolong segera diperbaiki,” harapnya.
Pemeliharaan Terganjal Cuaca
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBM-SDA) Kota Batam, Suhar, menyebutkan bahwa pemeliharaan jalan yang rusak akibat hujan hanya dapat dilakukan jika kondisi cuaca mendukung.
“Pemeliharaan ruas jalan yang rusak itu harus dilakukan saat kondisi cuaca panas. Kalau sekarang hujan tiap hari, belum bisa dikerjakan,” ujarnya, Jumat (29/11).
“Kami tunggu cuaca agak bagus, dan secara bertahap akan kami sisir nanti. Dalam kondisi hujan, sulit untuk melakukan pemeliharaan,” tambahnya.
Salah satu ruas jalan yang mendapat perhatian khusus adalah Jalan Selasih di Simpang KBC, Batam Kota. Menurut Suhar, kondisi jalan di kawasan tersebut memang sudah tidak baik sebelum intensitas hujan meningkat.
Meski demikian, DBM-SDA Batam terus berupaya melakukan pemeliharaan rutin agar kerusakan tidak bertambah parah. “Kami fokus pada pemeliharaan rutin untuk sementara waktu. Perbaikan besar kemungkinan baru bisa dilakukan setelah hujan mereda. Kami kesulitan melakukan perbaikan saat hujan terus-menerus. Saat cuaca membaik, kami akan menyisir lubang-lubang itu secara bertahap,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa peningkatan jalan di kawasan Simpang Cikitsu sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Namun, untuk jalan di Simpang KBC, yang merupakan eks jalan provinsi, saat ini masih mengandalkan pemeliharaan rutin sembari menunggu anggaran khusus. (*)
Reporter: Arjuna / Azis Maulana