batampos – Jalur alternatif menuju kampung tua Tanjungpiayu Laut masih dipergunakan hingga, Minggu (29/10). Jalan ini dikeluhkan penggunaan karena becek dan berlumpur saat hari hujan.
Kondisi jalan alternatif ini pun sudah tidak nyaman lagi. Apalagi harus menuruni dan mendaki kawasan perbukitan. Kendaraan roda empat kerap tak bisa menanjak karena licin dan terjal. Begitu juga pemotor kerap terjatuh.
Syamsuddin, warga Tanjungpiayu Laut menuturkan, selama musim hujan ini sudah sering masyarakat Tanjungpiayu Laut yang jatuh dari sepeda motor saat melalui akses jalan alternatif tersebut. Ibu-ibu yang antara jemput anaknya ke sekolah juga banyak yang jadi korban.
Baca Juga:Â Pemuda di Tiban Cabuli Anak di Bawah Umur, Ibu Korban Kaget Temukan Video di HP
Mereka berharap agar perbaikan jalan utama yang sedang dikerjakan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam segera dirampungkan agar tak lagi melalui jalur alternatif.
“Tak nyaman lagi. Tanah kuning itu kalau hujan licin sangat. Banyak ibu-ibu yang jatuh di tanjakan dan turunan jalan alternatif itu, ” ujarnya.
Pantauan Batam Pos, kondisi jalan menuju kampung tua Tanjungpiayu yang terkenal dengan restoran seafood itu memang sangat memprihatinkan. Akses jalan sementara yang dibuat Pemko Batam sangat tidak layak untuk digunakan. Jalan becek dan berlumpur.
Seperti diketahui jalan menuju kampung Tanjungpiayu Laut longsor dan putus saat hujan sekitar setahun yang lalu. Pemko Batam membuka jalur alternatif melalui lembah sebelah kiri jalan dari arah Duriangkang. BP Batam yang memperbaiki jalan longsor tersebut sudah selesai dengan penimbunan dan pengerasan bagian jalan yang longsor.
Baca Juga:Â Amsakar Dukung Tumbuh Kembang Startup Digital di Batam
Akses jalan bahkan sudah disemenisasi dan akan segera diaspal. Masyarakat berharap ini secara dirampungkan agar akses jalan utama ini segera bisa digunakan kembali.
Camat Seibeduk Dwiki Septiawan mengakui perbaikan jalan longsor ini cukup progres. Perbaikan sudah memasuki tahap akhir dan akan segara dibuka kembali jika sudah diaspal. “Tak lama lagi karena sudah mau rampung, ” kata Dwiki. (*)
Reporter: Eusebius Sara