batampos – Jemaah calon haji (JCH) kloter kedua Embarkasi Batam mulai masuk asrama, kemarin. Kloter kedua itu terdiri dari JCH asal Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, dan sebagian jemaah asal Kota Batam.
Jumlahnya, mencapai 374 orang beserta dengan petugas yang akan membantu para jemaah haji.
“Mereka akan berangkat tanggal 25. Insyaallah semuanya lengkap,” tutur Ketua Bidang Haji dan Umrah, Kemenag Kepri Muhammad Syafi’i.
Khusus jemaah lansia, petugas pelaksana ibadah haji (PPIH) menyiapkan lima petugas untuk membantu selama di tanah suci. Termasuk petugas kesehatan.
“Ketua kloter, pembimbing ibadah, dan petugas kesehatan 3 orang,” tambah Syafii.
Baca Juga: 7 Calon Jemaah Haji Kloter 1 Embarkasi Batam Batal Berangkat, Ini Nama-namanya…
Sementara itu, tujuh jemaah calon haji (JCH) yang masuk dalam kloter pertama Embarkasi Batam gagal berangkat menuju Tanah Suci.
Pembatalan keberangkatan JCH Embarkasi Batam ini dilakukan usai tim medis melakukan pemeriksaan kesehatan tahap akhir di Asrama Haji Batam, saat JCH akan diberangkatkan.
“Di asrama ini ada tim medis. Jadi setelah dilakukan pemeriksaan tahap akhir, tim medis memutuskan JCH menunda keberangkatan, usai melakukan pemeriksaan akhir,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kepri, Mahbub Daryanto saat dijumpai, Rabu (24/5).
Mahbub mengungkapkan, para jemaah itu batal berangkat karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. Tujuh jemaah yang batal berangkat itu terdiri dari empat jemaah asal Natuna, satu asal Lingga, dan dua asal Karimun.
Baca Juga: Ini Penyebab 7 JCH Embarkasi Batam Gagal Naik Haji
Ia menjelaskan, dua dari empat jemaah asal Natuna itu adalah pasangan suami istri. Mereka batal berangkat karena istri sedang dalam kondisi hamil dan tidak memungkinkan untuk berangkat.
“Sehingga mereka berdua memutuskan mundur sebagai JCH tahun ini, dan melakukan permohonan untuk masuk dalam kuota haji tahun depan,” jelasnya.
Sedangkan lima jemaah lainnya dalam kondisi sakit. Akan tetapi, beberapa di antaranya masih dalam pantauan tim medis.
Tim medis memantau perkembangan kesehatan kelima jemaah ini. Ia menyebutkan dua JCH mengalami gangguan sesak nafas. Saat ini JCH sudah dirujuk ke rumah sakit di Batam, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Kalau memang kondisinya memungkinkan, kloter berikutnya kita berangkatkan. Yang dipastikan tidak berangkat itu 7 orang,” ucap Mahbud.
Berdasarkan data yang diterima dari PPIH total JCH yang berangkat 363, sebanyak 7 orang gagal berangkat dengan rincian lima sakit dan menunggu kesehatan membaik, sedangkan dua orang (suami dan istri) batal karena kondisi hamil. (*)
Reporter: YULITAVIA