Sabtu, 26 Oktober 2024

Jefridin Hamid Ingatkan Bangunan Baru Tak Boleh Tutup Welcome to Batam

Berita Terkait

spot_img
Welcome To Batam 3 F Cedcep Mulyana scaled e1729911273722
pengendara sepeda motor melintas di kawasan Welcome to Batam, Jumat (25/10). Welcome To Batam, salah satu ikon Kota Batam. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Ikon pariwisata “Welcome to Batam” (WTB) yang telah menjadi simbol kebanggaan Kota Batam kini berada dalam ancaman akibat rencana pembangunan gedung-gedung tinggi di sekitarnya. WTB bukan hanya dikenal sebagai spot foto favorit, tetapi juga sebagai pusat keramaian dan kuliner bagi pengunjung.

Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid, menegaskan bahwa meskipun pembangunan di kawasan tersebut memiliki izin, pihaknya tidak akan mengizinkan jika hal itu menghalangi pandangan terhadap WTB.

“Bangunan baru tidak boleh lebih tinggi dari Welcome to Batam,” ujarnya, Jumat (25/10).

Baca Juga: Tuntut Penegakan Tarif Sesuai SK Gubernur, Driver Ojol di Batam Mogok Massal Mulai Hari Ini

Meningkatnya jumlah gedung baru di sekitar WTB telah berdampak negatif pada daya tarik kawasan ini. Pedagang setempat, seperti Roni dari bazar WTB, melaporkan penurunan jumlah pengunjung.

“Semenjak bangunan baru muncul, pengunjung jadi lebih sedikit. Sebelumnya, banyak orang datang untuk berfoto dan bersantai,” ungkapnya.

Kekhawatiran para pedagang semakin mendalam jika ikon WTB tertutup total, yang dapat mengancam kelangsungan usaha mereka. Roni menambahkan, “Tujuan orang datang ke sini biasanya untuk jajan kuliner dan bersantai. Jika itu hilang, daya tarik kawasan ini pun akan berkurang,” kata dia.

Baca Juga: Dinkes Batam Tingkatkan Kesiapan Puskesmas dan Sanitasi Bersih untuk Tekan Kasus Diare

Kawasan “Welcome to Batam” telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dan penduduk lokal. Jika ikon ini terhalang oleh gedung tinggi, salah satu identitas penting kota Batam dapat hilang.

Masyarakat berharap pihak berwenang segera mencari solusi untuk memastikan WTB tetap terlihat dan dapat menarik pengunjung, agar kawasan ini tetap hidup sebagai pusat keramaian dan sumber penghidupan bagi banyak pedagang.(*)

 

Reporter: Azis Maulana

spot_img

Update