batampos – Dua pekan jelang perayaan Tahun Baru Imlek, Kota Batam mulai dibanjiri buah jeruk impor asal Tiongkok. Untuk harga dan ukuran jeruk pun bervariasi, mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu.
Seperti yang terlihat di kawasan Pujabahari Nagoya, Lubukbaja, Senin (9/1/2023), sejumlah toko terlihat dipenuhi jeruk mandarin.
Rata-rata jeruk dikemas ke dalam bingkisan atas karton. Harganya pun bervariatif, tergantung ukuran dan rasa.
“Untuk jeruk yang ukuran gede itu jenis lokam dan pinkam. Untuk jeruk Pinkam ukurannya lebih gede dan ngembang, rasanya juga manis. Jadi idola saat imlek. Harganya bervariasi mulai ratusan ribu,” kata Evan penjual jeruk di kawasan Pujabahari.
Baca Juga:Â Tahun Ini Bangunan Utama Masjid Agung Batamcenter DibongkarÂ
Tak hanya ukuran besar, ada juga jeruk ukuran kecil atau mini. Rasanya juga ada yang rada asam manis dan manis tanpa biji. Untuk jenisnya yakni jeruk santang biasa dan Jeruk Santang Raja.
“Untuk Santang Raja ini lebih manis. Kadang ada yang berbiji dan ada tak berbiji. Tapi lebih dominan tak berbiji,” jelasnya.
Menurut dia, bagi orang Thionghoa, jeruk adalah tanda kebaikan dan sebagai ucapan terima kasih.
Baca Juga: Sehari Raup Ratusan Ribu, ‘Pak Ogah’ Bakal Ditertibkan
Karena itu, pada saat Imlek, jeruk menjadi menu wajib yang diberikan kepada sanak saudara ,kerabat hingga orang-orang tersayang.
“Jeruk juga bisa dibawa untuk sembahyang, untuk berdoa kepada dewa,” imbuhnya lagi.
Tak hanya di kawasan Pujabahari, jeruk mandarin terlihat pedagang pinggir jalan di sekitar Botania.
Baca Juga:Â Pencurian Fasilitas Publik Semakin Marak di Batam, Dua Pekan 5 Kabel Lampu Jalan Raib
Harga jeruk pun bervariasi untuk ukuran kecil dijual mulai Rp 25-35 ribu per kg. Sedangkan untuk jeruk mandarin, bisa dijual perbuah atau per kg.
“Peminatnya tak hanya Tionghoa, tapi juga masyarakat muslim, juga doyan jeruk ini. Karena manis,” ujar Rio pedagang buah-buahan.
Reporter: Yashinta