Jumat, 20 September 2024
spot_img

Jelang Jadwal Pengantaran, Warga Berlomba-Lomba Titip Tabung Gas ke Pengkalan

Berita Terkait

spot_img
gas melon
Ilustrasi. Masyarakat mengantre membeli gas melon. Foto: Iman Wachyudi/ Batam Pos

batampos – Kesulitan mendapatkan gas 3 Kg masih terjadi di wilayah Batuaji dan Sagulung. Gas bersubsidi yang masuk ke pangkalan tak bertahan lama karena sudah banyak antrean tabung gas kosong dari masyarakat yang sudah kehabisan stok gas selama berhari-hari.

Sepanjang pekan ini, penitipan tabung gas kosong ramai di setiap pangkalan. Ini dilakukan warga karena memang sulit sekali mendapatkan gas selama dua pekan terakhir ini. Warga tak mau ketinggalan sehingga rela menitipkan tabung gas ke pangkalan sekalipun belum ada jadwal pengantaran dari agen.



Baca Juga: Penyaluran Elpiji ke Pangkalan Mulai Dimaksimalkan

“Memang begitu sekarang. Itupun (penitipan tabung gas) masih pakai sistem siapa duluan karena yang titip juga banyak dan melebihi kuota gas yang diterima pangkalan. Kalau yang titip sudah sesuai dengan kuota yang ada, maka yang titip berikutnya ditolak oleh pihak pangkalan,” ujar Marlina, warga Marina.

Pihak pangkalan mengakui penerapan sistem titip tersebut. Itu terjadi bukan karena permintaan pihak pangkalan tapi kemauan warga sendiri. Warga yang khawatir tak kebagian stok gas akhirnya rela menitipkan tabung gas kosong mereka ke pangkalan.

“Mereka (warga) tahu jadwal pengantaran gas, jadi dua hari menjelang jadwal pengantaran gas sudah mulai titip. Yang titip sekarang ini misalkan mereka tahu kalau besok ada jadwal pengantaran gas,” ujar Yanti, pemilik pangkalan di Aviari, Batuaji.

Baca Juga: Batam Butuh 12.747 Orang Petugas KPPS, KPU Kota Batam Buka Pendaftaran

Yanti juga mengakui jika jumlah warga yang akan menitipkan tabung gas kosongnya ke pangkalan selalu melebihi kuota normal dari pangkalan. Itu memang jadi masalah tersendiri, sebab warga yang titip setelah kuota terpenuhi akan protes dan prasangka buruk terhadap mereka.

“Hari ini misalkan sudah mau 60 yang datang mau titipkan tabungnya. Padahal kuota yang kita terima paling 30 sampai 40 tabung. Nah yang sisa tak kebagian ini pasti protes nanti. Dibilang jual ke pengecer lah, suling lah dan lain sebagai. Padahal jadwal pengantaran sebenarnya yang bermasalah,” tutur Yanti. (*)

 

Reporter: Eusebius Sara

 

spot_img
spot_img

Update