batampos – Rencana pembangunan jembatan Batam-Bintan sudah mulai menampakan titik terang. Progres pembangunan pun diprediksi sudah mulai dilakukan akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024.
Gubernur Kepri, Ansar Achmad mengatakan rencana pembangunan jembatan Babin sudah masuk tahap MOU untuk 20 titik soil investigation. Proses Soil Investigation atau pengukuran ke dalam laut diperkirakan menghabiskan waktu 10 bulan.
“Jadi untuk tahap awal, sudah MOU 20 titik Soil Investigation, untuk daerah laut Batam hingga Bintan. Estimasi waktu 10 bulan,” kata Ansar, di Hotel Planet, Batam, kemarin.
Baca Juga:Â Gubernur Kepri Ungkap Alasan Jalan Nasional di Batam Tidak Bisa Dibiayai Pemerintah Pusat dan Pemprov KepriÂ
Dikatakannya, anggaran MOU untuk mengecek ke dalaman laut dan keamanan untuk titik pembangunan pondasi yakni Rp 50 miliar. Anggaran tersebut dikeluarkan oleh pemerintah pusat.
“Untuk survei kedalaman laut ini memang mahal, anggaran tersebut Rp 50 miliar, dibiayai oleh pusat,” jelas Ansar.
Ketika survei ke dalaman laut telah selesai, maka proses pembangunan jembatan akan mulai dilaksanakan. Estimasi survei ke dalaman laut menghabiskan waktu 10 bulan, maka diperkirakan pembangunan jembatan mulai dilakukan akhir tahun atau awal tahun 2024.
Baca Juga:Â Stan Pelayanan di Gedung Mal Pelayanan Publik Kota Batam Banyak yang Kosong
“Pertengahan Februari survei itu sudah dimulai. Kalau sudah selesai, lanjut pembangunan jembatan. Saya juga ingin disegerakan,” jelas Ansar.
Masih kata Ansar, untuk pembangunan jembatan Babin, diperkirakan akan menghabiskan anggaran Rp 14,3 triliun. Anggaran tersebut, nantinya akan dibiayai oleh pemerintah pusat.
“Tak punya anggaran sebanyak itu, jadi dibiayai pusat. Perhitungan manfaat ekonomi kalau jembatan ini selesai, pastinya sangat besar,” pungkas Ansar. (*)
Reporter : Yashinta