Sabtu, 28 September 2024

Jemaah Haji Embarkasi Batam Meninggal di Tanah Suci Bertambah Jadi 10 Orang

Berita Terkait

spot_img
54 mobil 1906430261
Jamaah haji dari berbagai negara menuju jamarat untuk melakukan ritual melempar jumrah. Dari jamarat mereka akan kembali ke tenda-tenda di Mina. (AFP)

batampos – Jumlah Jemaah Haji Embarkasi Hang Nadim Batam yang meninggal dunia bertambah tiga orang. Berdasarkan catatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) jumlah total jamaah haji yang meninggal dunia jadi 10 jamaah.

Sekretaris PPIH Embarkasi Hang Nadim Batam, Muhammad Syafii, mengatakan tiga orang JCH meninggal dunia itu adalah Husaini Ibas Ijan asal Jambi, Muhammad Syukri Haris asal Kalimantan Barat dan Uminem Sumo Taruno asal Rokan Hilir.



“Sudah 10 orang jemaah, ” ujar Syafi’i, Senin (17/6).

Syafii menyebutkan, 10 orang jamaah yang meninggal tersebut memang dari Embarkasi Batam, namun berasal dari Provinsi Riau. Adapun, berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) 2024, JCH meninggal di tanah suci ini lansia memiliki risiko tinggi kondisi kesehatan.

“Tujuh jemaah berasal dari Riau, dua dari Jambi dan satu asal Kalimantan Barat, ” tambahnya.

Sementara itu tiga jamaah dimakamkan di pemakaman Baqi Madinah dan tujuah jamaah lainnya dimakamkan di Syaraya.

Menurut dia, jamaah yang meninggal rata-rata usia 55 tahun ke atas dan juga mempunyai penyakit penyerta atau bawaan. Pihaknya setelah mendapat laporan ada berita duka hingga diterbitkan berita duka dari Arab Saudi untuk selanjutnya disampaikan ke kemenag dan pihak keluarga jamah di daerah

“Untuk Batam dan jamaah Kepri khususnya alhamdulillah belum ada (meninggal). Selain itu dari informasi petugas haji di tanah suci kondisinya baik dan tidak ada yang sakit,” tuturnya.

Sementara itu setelah menyelesaikan lontar jumrah Aqabah lalu Tahallul Awal, hari kedua di Mina, jemaah haji melakukan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah. PPPI juga menetapkan waktu lontar jumrah jemaah haji asal Indonesia mulai tanggal 11 Zulhijah yaitu pukul 05.00 WIB – 11.00 WAS, PUKUL 11.00 – 17.00 WAS, DAN PUKUL 17.00 – 00.00 WAS.

Di antara waktu tersebut, jemaah bisa menyesuaikan waktu lontar pada saat sore hari atau malam dengan pertimbangan kondisi cuaca tidak panas atau lebih sejuk.

“PPIH mengingatkan jemaah agar mematuhi ketetapan waktu lontar jumrah yang telah ditentukan. Penetapan jadwal tersebut untuk meminimalisasi potensi risiko di tengah kepadatan jemaah di area lontar jumrah, serta semata untuk keselamatan jemaah,” terang Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangan resmi.

PPIH juga menempatkan petugas di sekitar area lontar jumrah untuk membantu mengarahkan dan memastikan jemaah haji indonesia melaksanakan lontar jumrah dengan aman. Widi berpesan saat jemaah akan melakukan aktivitas lontar jumrah, pastikan membawa bekal minuman untuk menjaga hidrasi tubuh. Membawa identitas diri berupa paspor, gelang tangan, serta identitas rombongan yang mudah dikenali oleh petugas.

“Antarjemaah agar saling bantu bila jemaah lain mendapatkan kesulitan. Jangan sungkan meminta bantuan petugas yang bersiaga penuh di sepanjang jalur jamarat,” tutupnya. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update